Tahu satu warganya adalah pelaku teror di Prancis, otoritas Tunisia mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan.
"Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan turut bersolidaritas dengan pemerintah dan rakyat Prancis," kata pernyataan dari kementerian luar negeri.
Polisi Ungkap Cara Pelaku Masuk Prancis
Kepolisian mengungkap cara pelaku teror memasuki Prancis sebelum melakukan pembunuhan sadis terhadap 3 orang di Basilika Notre Dame de Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020).
Pelaku bernama Brahim Aoussaoui dilaporkan pada 8 Oktober 2020 sedang dalam karantina Covid-19 selama 20 hari di Pulau Lampedusa, Sisilia, Italia.
Pada 20 September, pria berusia 21 tahun tersebut berada di kapal untuk karantina mandiri, di Bari, Italia.
Baca: Bayi Baru Lahir Dibuang oleh Siswi SMA di Depan Panti Asuhan, Ada Buku Catatan di dalam Tas
Baca: Bekam Mulut Korban Menggunakan Plastik, Pelaku Pembunuhan PSK di Bekasi Diduga Psikopat
Diketahui, ia merupakan seorang imigran yang memiliki keinginan untuk pergi ke Prancis.
Saat berada di Italia, dirinya tercatat bersih dari catatan kriminal.
Namun, ia tidak memiliki hak resmi sebagai imigran di Italia.
Dirinya diminta untuk keluar dari Italia dalam waktu tujuh hari.
Baca: Pemuda 17 Tahun Tak Kuat Tahan Nafsu Intip dan Rekam Mama Muda Sedang Mandi, Diam-diam Dilaporkan
Baca: Yaidah Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta, Pemkot Surabaya Minta Maaf dan Ganti Rugi
Alih-alih dideportasi oleh pihak Italia, dirinya dilepaskan begitu saja.
Belum jelas kapan waktu persis ia meninggalkan Italia menunju Paris dengan menggunakan kereta pada 9 atau 10 Oktober.
Petugas masih mencari sebab lolosnya dia menyeberangi perbatasan ke Prancis tanpa terdeteksi.
Ia sampai di ibukota Prancis, Paris pada 29 Oktober, persis di hari pembantaian.
Dari Paris, ia menuju ke Nice menggunakan kereta pagi.
Baca: Pelajar SMK di Depok Tawuran, Seorang Siswa Tewas, Satu Kena Luka Bacok
Baca: Viral Truk Ikut Balap Lari di Pantai, Belasan Penumpang Termasuk Anak-anak Terguling
Tiba di kota Nice pada pukul 6.30 pagi, dirinya dilaporkan mengirimkan foto Basilika Notre-Dame de Nice kepada saudaranya di Tunisia.
Kepada saudaranya, ia mengatakan ingin bermalam di sana.
Momen Insiden
Saat gereja basilika dibuka pada 8.30 pagi, ia masuk ke dalam, dan berada di sana selama sekitar setengah jam.
Ia kemudian mengeluarkan pisau 12 inci dan menyerang 3 orang dengan cara yang mengerikan.