Update Teror Penusukan di Gereja Basilika Notre Dame Nice Prancis: 6 Orang Resmi Ditangkap

Sedangkan tersangka utama, Brahim Aoussaoui berusia 21 tahun dari Tunisia masih dalam kondisi kritis setelah ditembak polisi.


zoom-inlihat foto
serangan-teror-di-notre-dame-de-nice-prancis-342525.jpg
Valery HACHE / AFP
FOTO: Seorang petugas polisi dan anjing pelacak terlihat menggeledah mobil yang diparkir di dekat Basilika Notre-Dame de Nice, setelah insiden serangan teror pelaku yang membawa pisau di Nice pada 29 Oktober 2020.


Dia mengatakan Brahim telah meninggalkan negaranya sekitar 14 September.

Tahu satu warganya adalah pelaku teror di Prancis, otoritas Tunisia mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan.

"Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan turut bersolidaritas dengan pemerintah dan rakyat Prancis," kata pernyataan dari kementerian luar negeri.

Polisi Ungkap Cara Pelaku Masuk Prancis

Kepolisian mengungkap cara pelaku teror memasuki Prancis sebelum melakukan pembunuhan sadis terhadap 3 orang di Basilika Notre Dame de Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020).

Pelaku bernama Brahim Aoussaoui dilaporkan pada 8 Oktober 2020 sedang dalam karantina Covid-19 selama 20 hari di Pulau Lampedusa, Sisilia, Italia.

Pada 20 September, pria berusia 21 tahun tersebut berada di kapal untuk karantina mandiri, di Bari, Italia.

Baca: Bayi Baru Lahir Dibuang oleh Siswi SMA di Depan Panti Asuhan, Ada Buku Catatan di dalam Tas

Brahim Aoussaoui, pelaku pembantaian 3 warga Prancis di Gereja Basilika Notre-Dame de Nice, Prancis.
Brahim Aoussaoui, pelaku pembantaian 3 warga Prancis di Gereja Basilika Notre-Dame de Nice, Prancis. (Ansa / Daily Mail)

Baca: Bekam Mulut Korban Menggunakan Plastik, Pelaku Pembunuhan PSK di Bekasi Diduga Psikopat

Diketahui, ia merupakan seorang imigran yang memiliki keinginan untuk pergi ke Prancis.

Saat berada di Italia, dirinya tercatat bersih dari catatan kriminal.

Namun, ia tidak memiliki hak resmi sebagai imigran di Italia.

Dirinya diminta untuk keluar dari Italia dalam waktu tujuh hari.

Baca: Pemuda 17 Tahun Tak Kuat Tahan Nafsu Intip dan Rekam Mama Muda Sedang Mandi, Diam-diam Dilaporkan

Dua warga Muslim Prancis salat di Basilika Notre-Dame de la Garde di Marseille, Prancis tenggara, pada 29 Oktober 2020, sebagai penghormatan kepada para korban serangan pisau di dalam sebuah gereja di Nice, di Riviera Prancis. Para pemimpin dunia mengutuk keras serangan teroris di Nice, Prancis.
Dua warga Muslim Prancis salat di Basilika Notre-Dame de la Garde di Marseille, Prancis tenggara, pada 29 Oktober 2020, sebagai penghormatan kepada para korban serangan pisau di dalam sebuah gereja di Nice, di Riviera Prancis. Para pemimpin dunia mengutuk keras serangan teroris di Nice, Prancis. (Christophe SIMON / AFP)

Baca: Yaidah Urus Akta Kematian Anak Sampai Jakarta, Pemkot Surabaya Minta Maaf dan Ganti Rugi

Alih-alih dideportasi oleh pihak Italia, dirinya dilepaskan begitu saja.

Belum jelas kapan waktu persis ia meninggalkan Italia menunju Paris dengan menggunakan kereta pada 9 atau 10 Oktober.

Petugas masih mencari sebab lolosnya dia menyeberangi perbatasan ke Prancis tanpa terdeteksi.

Ia sampai di ibukota Prancis, Paris pada 29 Oktober, persis di hari pembantaian.

Dari Paris, ia menuju ke Nice menggunakan kereta pagi.

Baca: Pelajar SMK di Depok Tawuran, Seorang Siswa Tewas, Satu Kena Luka Bacok

Baca: Viral Truk Ikut Balap Lari di Pantai, Belasan Penumpang Termasuk Anak-anak Terguling

Tiba di kota Nice pada pukul 6.30 pagi, dirinya dilaporkan mengirimkan foto Basilika Notre-Dame de Nice kepada saudaranya di Tunisia.

Kepada saudaranya, ia mengatakan ingin bermalam di sana.

Momen Insiden

Saat gereja basilika dibuka pada 8.30 pagi, ia masuk ke dalam, dan berada di sana selama sekitar setengah jam.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved