"Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer dan di lokasi 8.22 LS - 107.87 BT," ungkapnya.
Agus mengatakan bahwa gempa tersebut tidak hanya dirasakan di wilayah Pangandaran namun juga dirasakan (Skala MMI): III-IV Sukabumi, III Cilacap, II-III Kabupaten Bandung, III Kuningan , III-IV Tasikmalaya, III-IV Pangandaran, II-III Banyumas, III Garut, II-III Kutoarjo, II-III Kebumen, II-III Banjarnegara.
Baca: Gempa 6,9 SR yang Guncang Larantuka Termasuk Kategori Deep Focus Earthquake, Apa Itu?
Baca: Gempa 6,8 dan 6,9 SR Guncang Bengkulu dalam Waktu Hampir Bersamaan, Berikut Penjelasan BMKG
Gempa 5,9 SR yang berpusat di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, 25 Oktober 2020 pagi (BMKG)
Selian itu di wilayah Yogyakarta juga dilaporkan merasakan guncangan gempa pagi tadi yakni di II-III Kulonprogo, II-III Bantul, II-III Gunung Kidul, II-III Yogyakarta, II Bandung, II Tegal.
"Sampai saat ini, tidak ada laporan kerusakan akibat gempa. Kalau untuk korban, nanti itu kewenangan BPBD yang menyampaikan," jelas Agus kepada Tribunjogja.com.
Meski demikian, Agus mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan Tsunami.
"Kalau untuk gempa susulan, sampai saat ini sedang kami pantau terus. Baik yang berkekuatan kecil atau besar," ungkapnya.
Agus menjelaskan, bila interval waktu kejadian gempa pertama dengan susulan cukup lama, maka bisa dikatakan sebagai gempa baru.
"Apalagi bila pusat gempanya tidak di sekitar gempa utama," pungkasnya.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Gempa Pangandaran Sempat Buat Wisatawan Panik, Langsung Menjauh dari Pantai