Di sanalah ia memerkosa jasad korban.
Setelahnya, ia menaruh jenazah korban di pinggir terowongan yang jarang dilewati orang.
Pelaku dibekuk polisi setelah ditemukan potongan kuku di dekat jenazah korban.
Potongan kuku milik pelaku ini telah dicek DNAnya oleh dokter dan membawanya ke jeruji besi.
Di dalam tahanan, kepada media lokal, pelaku masih yakin dirinya melakukan hal tersebut karena dapat bisikan dari hal yang ia anggap sebagai setan atau makhluk halus.
Baca: Tak Hanya Benjolan, Waspadai 8 Gejala Awal Kanker Payudara yang Jarang Diketahui
Baca: Lakukan Blunder di Lapangan, Seorang Pemain Sepakbola Dihajar Sampai Mati oleh Rekan Timnya Sendiri
Paraskakis membuat pengakuan setelah enam jam diinterogasi oleh Kepolisian Yunani.
Di depan hakim -saat sidangnya digelar- ia sempat berdoa sambil menutup matanya.
Penemuan Korban
Jasad korban ditemukan setelah sejumlah polisi melakukan pencarian di sejumlah titik.
Tubuh korban ditemukan enam hari di sebuah terowongan bekas NAZI di Perang Dunia ke-2.
Baca: Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor Berawal dari Rem Blong, Libatkan 6 Kendaraan, 5 Orang Tewas
Sebelumnya, korban yang merupakan ibu dua anak dilaporkan menghilang pada tahun lalu di Kreta, Yunani.
Korban ternyata merupakan seorang peneliti di Institut Max Planck di Universitas Dresden, melansir Daily Star, (15/10/2020).
Korban merupakan seorang ahli biologi molekuler 'kelas dunia' yang berguna dalam perjuangan melawan virus corona.
Dokter autopsi menyebut korban menderita patah tulang serius di bagian rusuk, tulang wajah, dan sejumlah luka di kedua tangan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)