Indonesia Masuk Kategori 10 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar, Ini Kata Pemerintah

Bank Dunia merilis laporan yang menyebutkan Indonesia berada di urutan ke-7 dari 10 negara yang memiliki utang luar negeri (ULN) paling banyak.


zoom-inlihat foto
utang-luar-negeri-ri.jpg
Kontan
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Membaca Arah Utang Indonesia


"Dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tambahnya.

Utang Indonesia per Mei 2020 capai Rp 5.868 Triliun 

Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868,15 triliun (kurs Rp 14.500).

Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 194,9 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 209,9 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, ULN Indonesia tersebut tumbuh 4,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2020 sebesar 2,9 persen (yoy).

"Peningkatan utang dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN Pemerintah maupun swasta. Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi rupiah," kata Onny dalam siaran pers, Jumat (17/7/2020).

Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Naik 10,1% Jadi 391,8 Miliar Dollar AS, Ini Rinciannya

Baca: Meroket Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.534 Triliun

Onny menuturkan, ULN pemerintah meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Posisi ULN Pemerintah pada akhir Mei 2020 tercatat sebesar 192,1 miliar dolar AS atau tumbuh 3,1 persen (yoy).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti arus modal masuk pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) karena meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan tingginya daya tarik aset keuangan domestik.

Selain itu, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi RI terjaga.

"Sentimen positif ini membawa pengaruh pada turunnya tingkat imbal hasil SBN sehingga biaya utang Pemerintah dapat ditekan," ucap Onny.

Onny menyebut, pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung upaya penanganan wabah Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Sektor prioritas tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,4 persen dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,4 persen), sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,6 persen, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6 persen).

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Mutia Fauzia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bank Dunia Sebut Indonesia Masuk 10 Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar, Ini Kata Pemerintah"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved