
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mencium indikasi adanya aktor intelektual di balik kerusuhan dalam demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja.
Mahfud MD mengatakan kerusuhan yang pecah dalam aksi demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja sudah direncanakan dan terorganisir.
“Pastilah by design sekurang-kurangnya terorganisir. Seperti itu kan by design karena polanya sama, ada demo besar lalu ada sekelompok orang yang bikin coret-coretan itu,” ujar Mahfud, Minggu (11/10/2020), seperti ditayangkan KOMPAS TV.
Mahfud MD mencontohkan aksi demonstrasi yang berujung rusuh di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Dirinya mengaku berkunjung ke gedung DPRD DIY dan sempat berdialog dengan sejumlah warga.
Menurutnya, di Yogyakarta biasa terjadi demonstrasi namun biasanya tenang, tidak sampai bakar-bakaran.
Mahfud pun menganggap kerusuhan di Yogyakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja adalah fenomena baru.
Baca: Siap-Siap! Alumni 212 dan FPI Akan Gelar Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja Besok Selasa
Menurutnya, pola rusuh di semua kota sama, yakni membuat coret-coretan, membakar, dan melempar sehingga menunjukkan ada satu desain terorganisir di luar kegiatan demonstrasi.
Pemerintah tidak melarang demonstrasi sebagai sarana menyalurkan aspirasi dan merupakan hak demokrasi.

Meski demikian, pembuat kerusuhan harus ditindak.
-
5 Resor di Yogyakarta yang Tawarkan Suasana Alam, Queen of The South Mirip di Bali
-
Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar, Jarak Luncurnya Capai 900 Meter
-
Angkringan Lik Man dan 4 Kuliner Legendaris di Jogja yang Cocok Disantap saat Makan Malam
-
Pengurus FPI Dirikan Front Persatuan Indonesia, Begini Komentar Mahfud MD
-
Larangan Aktivitas FPI Disorot Media Asing, Peran dan Kontroversi Rizieq Shihab Turut Diberitakan