TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak 84 orang berhasil ditemukan setelah dilaporkan tersesat di dalam hutan perbatasan di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Puluhan warga tersebut mulanya dilaporkan pada Minggu (4/10/2020) untuk mencari sumber air dan tempat wisata baru.
"Rombongan sudah ditemukan. Totalnya 84 orang, bukan 77 orang. Saat ini sedang dalam proses evakuasi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal.
Syafrizal mengatakan rombongan itu ditemukan di hutan perbatasan Agam dengan Limapuluh Kota.
Mereka dalam kondisi lemah dan bahkan ada yang harus ditandu karena mengalami cedera dan luka.
Menurut Syafrizal, penemuan rombongan itu berawal dari ditemukannya tiga orang yang terpisah.
"Dari tiga warga ini akhirnya ditemukan rombongan besar. Tiga orang ini memang diminta rombongan besar turun meminta bantuan," jelas Syafrizal.
Baca: 91 Warga LimaPuluh Kota Tersesat di Hutan Perbatasan, Bermula dari Cari Mata Air dan Objek Wisata
Baca: Bocah Kelas 2 SD Diperkosa Seorang Pemuda di Hutan saat Disuruh Ibunya Beli Kopi di Kios Tetangga
Dikatakan Syafrizal, BPBD Agam saat ini terus mengevakuasi dan mengirim logistik ke lokasi.
"Evakuasi saat ini masih berlangsung. Kalau belum selesai, besok pagi dilanjutkan lagi," jelas Syafrizal.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 91 warga Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dilaporkan tersesat di hutan Kabupaten Agam, Minggu (4/10/2020).
Dari 91 orang itu, baru ditemukan 14 orang dalam kondisi selamat.
Sementara sisanya masih dalam pencarian.
"Ada 91 warga yang dilaporkan tersesat. Baru 14 orang yang ditemukan selamat," kata Kepala BPBD Agam, M Lutfi AR.
Lutfi mengatakan 91 warga itu terdiri dari dua rombongan dan berangkat dari Limapuluh Kota, pada Sabtu (3/10/2020) pagi.
Rombongan pertama berjumlah 14 orang yang dikomandoi Wali Nagari atau Kepala Desa Suayan, Limapuluh Kota, Mis Farizon.
Baca: Viral Video Pendaki Gunung Memanjat Pohon Gegara Dikejar Babi Hutan
Baca: Nekat Syuting Film Porno di Hutan Keramat Situs Warisan Dunia, Seorang Produser Diciduk Polisi
Rombongan ini melintasi hutan perbatasan Limapuluh Kota-Agam dengan tujuan mencari sumber air.
Sementara rombongan kedua terdiri dari 77 orang bertujuan untuk mencari obyek wisata perbatasan.
Namun, setelah ditemukan ternyata ada 84 orang.
Kronologi
Kepala BPBD Agam, M Lutfi AR menjelaskan 91 warga terdiri dari dua rombongan dan berangkat pada Sabtu (3/10/2020) pagi.
Rombongan pertama berjumlah 14 orang dipimpin Wali Nagari atau Kepala Desa Suayan, Mis Farizon.
Diketahui, mereka mulanya hendak mencari sumber mata air dan destinasi wisata baru dengan melintasi hutan perbatasan antara Limapuluh Kota dengan Agam.
Sedangkan 77 orang lain, mencari objek wisata baru di dua kabupaten tersebut.
"Mereka ada dua rombongan dengan tujuan berbeda. Namun, keduanya sama-sama tersesat di hutan perbatasan," jelas Lutfi.
Lutfi mengatakan, kini pihaknya bersama dengan BPBD, SAR, TNI, Polri, Pemerintah Nagari atau desa dan masyarakat, masih melakukan pencarian terhadap 77 orang yang tersesat.
Pencarian tersebut dibagi menjadi empat tim, dengan per tim memiliki anggota per tim sebanyak 15-20 orang.
"Ada empat tim yang diturunkan, dimana satu tim berjumlah 15-20 orang," kata Lutfi.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Perdana Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rombongan Warga Tersesat di Hutan Agam Ditemukan, Kondisinya Lemah dan Cedera"