Lokasi rumah A. H. Nasution berdekatan dengan rumah milik Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II Dr. Johannes Leimena.
Saat sampai di lokasi, seorang penjaga rumah milik Leimena, anggota Brimob Ajun Inspektur (AI) II, Karel Satsuit Tubun terlebih dahulu dihabisi oleh pasukan penculik.
Karel terbangun karena mendengar suara gaduh, sempat mempertahankan diri, namun naas peluru pasukan menewaskannya.
Setelah membereskan penjaga rumah, regu penculik yang dipimpin Kopral Dua, Hargiono selanjutnya menuju ke kamar Nasution.
Mengetahui ada suara di luar, istri Nasution yang terbangun langsung keluar kamar.
Tapi, ia langsung kembali ke kamar, mengunci pintu, sambil memberitahu pada suaminya.
Baca: G30S 1965 - Surat Pertama Presiden Sukarno setelah Terjadinya Gerakan 30 September
Baca: Omong Besar Sjam Kamaruzaman, Tokoh PKI Menjelang Meletusnya G30S 1965
Ia berbisik pada Nasution mengatakan bahwa ada pasukan Tjakrabirawa di luar.
Kemudian ia melarang A. H. Nasution keluar.
Kendati dilarang, Nasution penasaran ingin memastikan apa yang dilihat istrinya.
Nasution tidak yakin Tjakrabirawa datang dengan mendobrak pintu.
Ia kemudian membuka pintu kamar, mengecek keadaan.
Saat pintu dibuka, tembakan menyasar ke arahnya oleh satu orang pasukan Tjakrabirawa dalam jarak satu setengah meter.
Nasution kemudian menutup pintu dan tiarap.
Mendengar suara tembakan, adik Nasution, Mardiah yang tidur di kamar sebelah bergegas berusaha menyelamatkan anak A. H. Nasution, Ade Irma Nasution.
Mardiah menggendong Ade Irma untuk menuju kamar lain, namun naas saat mencoba menyelamtkan, justru Ade Irma tertembak dalam gendongan Mardiah.
Ade Irma Nasution dinyatakan meninggal.
Anak A. H. Nasution yang lain, Yanti yang juga terbangun kemudian keluar lompat jendela menuju ke ajudan Nasution, Letnan Satu (Lettu) CZI (Satuan tempur) Pierre Tendean.
Nasution yang merasa terkepung kemudian dapat melarikan diri dengan melompat pagar rumahnya ke pekarangan rumah duta besar Irak.
Akibatnya, kaki Nasution sempat mengalami luka.
Sementara itu, Lettu Pierre Tendean yang telah keluar kamar dan membawa senjata jenis Garrand, kemudian segera ditangkap oleh pasukan penculik yang mengiranya adalah sosok Jenderal Nasution.