TRIBUNNEWSWIKI.COM - Program Kartu Prakerja selalu punya sudut yang bisa dibahas.
Dari pelaksanaan hingg anggaran yang dialokasikan untuk program yang satu ini.
Sebagai informasi, program Kartu Prakerja yang secara resmi mulai menerima pendaftaran pada 11 April 2020 yang lalu.
Sekarang ini, program ini sudah menyerap 98 persen dari total target penerima Kartu Prakerja tahun 2020.
Setelah ditutupnya pendaftaran gelombang 9 pada 21 September total dari jumlah peserta yang menerima Kartu Prakerja menginjak angka 5.480.918 atau 98 persen dari total kuota tahun 2020 yang sebesar 5.597.183 kuota.
Baca: Kartu Prakerja Gelombang 10: Kuota Hanya 116.261 Orang dan Terakhir di Tahun 2020, Segera Daftar!
Baca: Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 10 dan Beberapa Tips agar Lolos Seleksi
Program unggulan Jokowi ini memberikan pada para pesertanya dana insentif.
Dana insentif ini berjumlah Rp3,55 juta.
Rincian dari dana tersebut adalah sebesar Rp1 juta diberikan untuk membeli pelatihan yang sudah disediakan oleh pihak Kartu Prakerja.
Kemudian ada dana insentif sebesar Rp600 ribu per bulan.
Dana insentif ini akan diberikan pada para peserta Kartu Prakerja selama 4 bulan dengan total Rp2,4 juta.
Kemudian ada insentif survei sebesar Rp50 ribu yang akan diberikan usai peserta mengisi survei sebanyak 3 kali.
Diketahui untuk program Kartu Prakerja ini, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp20 triliun.
Sampai sekarang, sudah ada 10 gelombang yang dibuka oleh Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja.
Baca: Uang Sisa Saldo Pelatihan Kartu Prakerja Bisa Dicairkan? Begini Penjelasannya
Baca: Kartu Prakerja Gelombang 10 Sudah Dibuka, Berapa Kuota yang Tersedia?
Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 10 ini sudah dibuka sejak Sabtu (26/9/2020) siang pukul 12.00 WIB.
Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, ada kuota 116.261 yang tersedia di gelombang 10 ini.
Penyerapan ini menjadikan kuota program Kartu Prakerja tahun 2020 perserta terpenuhi 100 persen dengan jumlah sebesar 5,59 juta .
Untuk diketahui, ada peserta yang dicabutu kepesertaannya sebanyak 189.436 orang.
Total tersebut adalah 3,46 persen dari jumlah penerima Kartu Prakerja.
Pencabutan ini dikarenakan peserta yang lolos tersebut tidak mengikuti pelatihan pertamanya dalam selang waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos.
Komite Cipta Kerja berencana akan mengalokasikan dana dan kuota ke peserta lain.