Driver Ojol Mendapat Order Fiktif, Saldo Rekeningnya Dikuras Penipu untuk Beli Pulsa

Audy hanya bisa ikhlas atas peristiwa yang menimpanya dan tetap bekerja keesokan harinya.


zoom-inlihat foto
audy-hamdani-driver-ojol.jpg
Kompas/Riska Farasonalia
Audy Hamdani (59), driver ojol, terkena pesanan fiktif dan uang tabungannya juga dikuras oleh penipu


Sadar ditipu

Audy sadar menjadi korban penipuan saat melakukan top-up saldo akun ojek online-nya.

Awalnya, saldo yang tersimpan di rekeningnya sebesar Rp 500.000. Ia kaget mendapati saldo rekeningnya habis.

Padahal, uang tersebut hendak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.

Audy mencoba menghubungi pria misterius yang meneleponnya tadi, tapi nomornya sudah diblokir.

Pengemudi ojek online ini pun mendatangi pihak bank.

Baca: Kisah Driver Ojol Perempuan yang Lolos dari Begal: Rebut Celurit dan Jatuhkan Salah Satu Pelaku

Setelah diperiksa, ternyata uang di tabungan Audy digunakan untuk membeli pulsa oleh pelaku.

Audy hanya bisa ikhlas atas peristiwa yang menimpanya dan tetap bekerja keesokan harinya.

Sebab, Audy harus tetap mencari nafkah untuk menyambung hidup.

"Pendapatan setiap hari Rp30.000 sampai Rp70.000. Tapi pas pandemi gini pendapatan tidak menentu. Yang penting bisa kerja dan sehat terus," katanya.

Puluhan driver ojol di Salatiga tertipu order fiktif

Pada bulan Februari lalu, puluhan driver ojol di Salatiga mendapat order fiktif.

Pemesan menggunakan layanan GoFood untuk memperdaya para driver.

Seorang driver yang jadi korban order fiktif, Arif Rahmanto mengatakan pelaku dengan akun bernama Marisa minta pesanannya diantarkan ke Perumahan Salatiga Permai.

Marisa memesan berbagai jenis makanan. "Kalau pesanan makanannya dari berbagai tempat, ada yang di mi goreng, mi ayam, soto, bakso tapi di tempat yang berbeda-beda," ujar Arif saat dihubungi, Senin (24/2/2020).

Ada tujuh driver yang tiba bersamaan di lokasi. Namun, sebelumnya ada driver yang tiba terlebih dulu. Order fiktif berlangsung dari pagi hingga sore.

"Ramai dibahas di grup WA driver," ungkapnya. Arif juga menerima order lima gelas minuman dingin dan diminta diantar ke Klaten dengan imbalan Rp 10.000.

"Lha itu kan tidak masuk akal, masa pesan lima popice dari Salatiga diantar ke Klaten," paparnya.

Selain memesan layanan GoFood dengan kisaran harga sekira Rp 100.000, pemesan juga minta diisikan GoPay senilai Rp 300.000.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved