TRIBUNNEWSWIKI.COM - China dan India pada Senin, (21/9/2020), sepakat untuk berhenti mengirim lebih banyak pasukan di perbatasan Himalaya disengketakan.
Komandan militer senior India dan Cina bertemu pada Senin lalu untuk mendiskusikan pengurangan ketegangan di sepanjang Line of Actual Control, garis perbatasan yang memisahkan kedua negara.
Dalam pernyataan bersama, kedua belah pihak setuju untuk memperkuat komunikasi di wilayah itu untuk menghindari kesalahpahaman atau tindakan "yang bisa memperumit situasi".
Dilansir dari CNN, (23/9/2020), mereka juga sepakat untuk tidak melakukan tindakan sepihak yang bisa mengubah situasi di tempat itu.
Selain itu, dalam pernyataan tersebut, pertemuan militer tingkat tinggi lainnya akan digelar "sesegera mungkin".
Baca: China dan India Saling Lepaskan Tembakan di Perbatasan, Pertama Kalinya sejak 1975
China Desak India untuk Segera 'Memperbaiki Kesalahannya'
Media China Global Times mengatakan Kementerian Luar Negeri China pada Rabu, (16/9/2020), mendesak India segera memperbaiki "tindakannya yang salah" di perbatasan Himalaya.
Kemenlu China juga meminta India segera menarik diri dari wilayah perbatasan yang disengketakan kedua negara itu.
Selain itu, China menganggap India bertanggung jawab atas konflik di perbatasan.
Juru bicara Kemenlu China, Wang Wenbin, menyebut India harus mengambil langkah konkret untuk mengurangi ketegangan di Himalaya.
Dia mengatakan China tidak bertanggung jawab atas ketegangan di perbatasan karena Indialah yang pertama melanggar kesepakatan bilateral.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 11 September 1967: Tentara China dan India Bentrok di Himalaya
Pelanggaran itu, kata Wang, adalah melewati garis perbatasan untuk memprovokasi, mengubah status quo di wilayah perbatasan secara sepihak, dan melepaskan tembakan yang mengancam keselamatan pasukan China di perbatasan.
Wang berkomentar setelah Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menegaskan bahwa sengketa perbatasan dengan China belum "terselesaikan".
Rajnath dalam pidatonya pada Selasa, (15/9/2020), menyalahkan China karena "melanggar" kesepakatan perbatasan.
Wang mengatakan China berharap India mematuhi kesepakatan penting yang dicapai oleh para pemimpin dari kedua negara itu, menempatkan pertentangan di posisi yang tepat dalam hubungan bilateral, mencegah pertentangan meningkat menjadi konflik, dan mengindari tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Selain itu, Wang menyebut China akan dengan senang hati menjaga hubungannya dengan India melalui jalur diplomasi dan militer agar bisa menjaga kedamaian di area perbatasan secara bersama-sama.
Baca: Salahkan India Soal Konflik Perbatasan, China Desak Narendra Modi Patuhi Kesepakatan Kedua Negara
China dan India Saling Lepaskan Tembakan di Perbatasan, Pertama Kalinya sejak 1975
China pada Selasa lalu, (8/9/2020), menuduh tentara India melewati garis perbatasan (LAC) China-India.
Menurut media India Zee News, China juga mengklaim tentara India melepaskan "tembakan peringatan" di dekat Danau Pangong Tso di Ladakh Timur.
Atas insiden tersebut, tentara China juga melakukan "tindakan pembalasan".
Dilansir dari Anadolu, (10/9/2020), ini adalah pertama kalinya mereka saling menggunakan senjata api sejak Oktober 1975.
Saat itu, empat tentara India tewas di perbatasan karena senjata api.
Dalam kesepakatan tahun 1996 antara New Delhi dan Beijing, senjata memang dilarang digunakan dalam konflik perbatasan tersebut.
Baca: China Tuduh Tentara India Lewati Perbatasan, Lepaskan Tembakan Peringatan, dan Ancam Tentara China
Pada pertempuran Juni lalu, kedua pihak menggunakan batu dan benda lainnya yang dipakai sebagai senjata.
Hasilnya, India kehilangan 20 tentaranya karena mereka tewas.
Juru bicara militer China, Kolonel Senior Zhang Shuili, menyatakan pasukan India memberikan ancaman tembakan kepada pasukan China di perbatasan yang datang untuk bernegosiasi.
"Pasukan penjaga perbatasan China terpaksa melakukan tindakan balasan untuk menstabilkan situasi di tempat itu," kata Shuili.
Dikutip dari Zee News, China menuduh India melanggar kesepakatan kedua belah pihak dan membuat keadaan di wilayah perbatasan semakin memanas.
Shuili mendesak pihak India segera menghentikan "permainan berbahaya" ini dan meminta pasukan India kembali ke perbatasan mereka.
Baca: Pascabertemu India di Moskow, China Nyatakan Tak Bisa Kehilangan Satu Inci pun Wilayahnya
China juga meminta India menyelidiki masalah ini dan mengambil tindakan terhadap tentara yang melepaskan tembakan agar insiden tersebut tidak terulang lagi.
Global Times melaporkan insiden tersebut, " Tentara #India secara ilegal kembali melewati garis perbatasan di Pegunungan Shenpao dekat tepi selatan Danau Pangong Tso pada Senin, kata juru bicara Komando Medan perang Barat #PLA.
Kementerian Pertahanan India menanggapinya dengan mengatakan bahwa China terus melakukan tindakan provokatif untuk meningkatkan ketegangan.
Sebelumnya, pada tahun 1993, China dan India bersepakat bahwa kedua belah pihak tidak akan menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan satu sama lain dengan cara apa pun.
(Tribunnewswiki/Tyo)