TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kota Semarang sempat digegerkan dengan chat berupa ajakan untuk menyebarkan virus corona.
Chat tersebut tersebar luas di media sosial, seperti diberitakan Tribunjateng.com.
Bahkan, dalam chat disebut bisa saja mereka menularkan penyakit tersebut ke seluruh Kelurahan Jerakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Kapolsek Tugu Kompol Eko Kurniawan membenarkan bahwa di Jerakah, Kecamatan Tugu, Semarang ada penderita Covid-19 yang melakukan chat WhatssApp terhadap orang berinisial FN usia sekira 30 tahun.
FN mengajak penderita Corona di Jerakah untuk tidak melakukan isolasi mandiri bahkan mengajak menyebarkan penyakitnya tersebut.
Sehingga pihak kepolisian melakukan tindakan cepat dengan melakukan evakuasi penderita corona di Jerakah tersebut pada sore ini pada pukul 16.30 WIB.
Proses evakuasi bersama tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tugu.
Baca: Ilmuwan Inggris Temukan Alat Tes Covid-19 Baru, Tak Perlu Laboratorium, Hasil Keluar dalam 90 Menit
"Kami evakuasi mereka ke rumah dinas Walikota Semarang untuk mencegah terjadinya efek-efek sosial dan gangguan Kamtibmas dari hebohnya postingan di media sosial tersebut," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (19/9/2020).
Kompol Eko menuturkan, evakuasi tersebut agar mereka mendapat pelayanan kesehatan yang baik untuk pemulihan lebih cepat.
Total yang dievakuasi penderita virus Corona di Jerakah terdapat empat orang.
Mereka merupakan satu keluarga yang positif corona, masing-masing GH (50), LS(44), MAG (12), dan NMG (15).
GH dibawa ke rumah sakit di kota Semarang sedangkan ibu dan kedua anaknya di bawa ke rumah dinas walikota Semarang.
Sebenarnya satu keluarga itu terdapat enam orang, namun satu orang lagi negatif dan tidak tinggal di rumah tersebut.
Baca: Awalnya Klaim Mandi Lumpur dan Tiup Keong Cegah Corona, Pria Ini Justru Dinyatakan Positif Covid-19
"Saudari LS inilah yang melakukan chatting di Whatssapp dengan FN lalu tersebar luas di media sosial," bebernya.
Dijelaskan Kapolsek, FN bukan warga kecamatan Tugu Semarang.
Maka pihaknya berkoordinasi ke satuan yang lebih tinggi agar FN yang diduga positif Corona mendapat penanganan.
"Berdasarkan tracking kami pastikan FN bukan warga Tugu dan dia juga tidak tinggal di Tugu," tegasnya.
Kapolsek menambahkan, untuk motif FN sengaja mengajak satu keluarga untuk menyebarkan virus Corona pihaknya tidak dapat menjelaskan lebih jauh.
Pasalnya harus membuktikan kebenaran ucapan FN di chatting tersebut.
Namun pihaknya selalu mengantisipasi risiko terberat sehingga melakukan langkah-langkah tersebut.
Baca: Razia Masker Scuba dan Buff akan Diberlakukan, Juru Bicara Satgas Covid-19: Tak Efektif sebagai APD
"Yang jelas kami imbau kepada warga untuk tenang dan tetap terapkan protokol kesehatan," tandasnya.
Camat Tugu M Imron mengatakan, satu keluarga positif coroan yang melakukan isolasi mandiri di rumah mereka di Jerakah sudah dievakuasi tim gugus tugas ke rumdin Walikota Semarang.
"Mereka sudah kami evakuasi sore ini," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam buka suara terkait viralnya komunikasi antara Fn dan Ls di media sosial.
"Jadi Fn itu hanya provokasi Ls yang positif corona.
Motif provokasi apa?
Itu urusan kepolisian, yang jelas dari Dinkes segera evakuasi Ls dan keluarganya yang positif corona," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (19/9/2020).
Ls dan keluarga sudah dievakuasi dari Jerakah, tiba di rumdin Walikota Semarang pukul 17.00 WIB.
Menurut Hakam, status Fn negatif virus corona sehingga ia tidak ikut dievakuasi.
"Fn aman tidak kami evakuasi karena negatif," imbuhnya.
Kapolsek Tugu Kompol Eko Kurniawan menjelaskan, belum mengetahui secara pasti motif Fn memposting perihal Ls yang positif virus corona di media sosial hingga menimbulkan kehebohan.
Baca: Suami Ini Bohongi Istri Pura-pura Kena Covid-19, Ternyata Tidur di Rumah Wanita Lain selama Sebulan
Kepolisian perlu melakukan pendalaman terlebih dahulu, tentu menjadi kewenangan dari Ditreskrimsus Polda Jateng sebab menyangkut UU ITE.
"Terpenting saat ini kami telah evakuasi Ls dan keluargaa sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan kekhawatiran di masyarakat.
Mereka satu keluarga telah aman mendapat penanganan medis memadai di rumdin," jelasnya.
Tanggapan Wali Kota Semarang
Baca: GEGER Tawuran Antar-Perempuan di Kota Semarang, Ini Penyebabnya
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menanggapi pemberitaan viral di sosial media terkait pasien confirm Covid-19 di Semarang yang tidak melakukan isolasi dan bepergian ke mana-mana.
Menurut Hendi sapaan akrabnya, persoalan tersebut hanya salah paham antara tetangga yang kemudian tersebar komunikasinya melalui Whatsapp.
Pihaknya telah melakukan tindak lanjut informasi tersebut melalui Dinas Kesehatan dan berkoordinasi dengan pemangku wilayah setempat.
"Saya mendengar kabarnya tadi siang, langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan untuk segera ditindaklanjuti.
"Alhamdulilah setelah melakukan koordinasi dengan pemangku wilayah setempat, yang bersangkutan saat ini sudah bersedia dibawa ke Rumah Isolasi Rumdin pukul 17.00 tadi sampai," kata Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Sabtu (19/9/2020) malam.
Baca: Uang Hasil Dagangan Raib Dibawa Penipu, Penjual Jajanan Pasar di Semarang Pulang Jalan Kaki
Hendi menerangkan pihaknya kemudian bergerak cepat agar keresahan masyarakat bisa segera diredam.
“Dalam kondisi seperti ini, langkah-langkah yang kita ambil harus lebih cepat dari pemberitaan itu sendiri.
"Saya mengapresiasi kerja dari tim yang tadi sore telah bekerja cepat melakukan mediasi kepada pasien yang bersangkutan," paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Hakam juga membenarkan jika petugas di Rumah Isolasi Rumdin telah menerima LS.
“Sudah dievakuasi petugas, sekitar pukul 17.00 tadi dengan dibawa ambulan siaga menuju Rumdin.
"LS dan ke dua anaknya saat ini sudah selesai melakukan pemeriksaan dan administrasi kemudian sudah menempati tempat isolasi," jelas Hakam.
Ia kemudian menjelaskan duduk perkara antara LS dan FN.
Seperti yang sudah tersebar di media sosial ada dua nama yakni LS dan FN.
Mereka melakukan komunikasi melalui WA.
Dalam percakapan tersebut FN menerangkan bahwa tetangganya LS confirm covid-19 namun masih bepergian.
Karena hal tersebut FN jadi merasa jika dirinya juga bisa bepergian dan tidak isolasi mandiri.
Kemudian hasil percakapan melalui WA tersebut tersebar.
“Sebenarnya beberapa waktu lalu kami melalui Puskesmas Karanganyar sudah melakukan penanganan kepada keluarga FN dan LS.
"Mereka sendiri sebenarnya melakukan isolasi mandiri di rumah karena takut di Rumdin.
Dari pihak Puskesmas Karangnyar mengizinkan dengan pemantauan ketat," bebernya.
Ditambahkan Hakam, kondisi FN memang diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dia masih merawat ibunya yang juga positif dan baru saja pulang dari rumah sakit.
FN merupakan anak tunggal, jadi tidak punya saudara yang bisa merawat ibunya.
Pertimbangan dari sisi psikologisnya juga ibu kandung FN ini masih kurang stabil setelah mengetahui suaminya meninggal beberapa hari lalu jadi butuh dukungan.
"Namun masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi karena isolasi mandiri yang dijalani FN dalam pengawasan ketat oleh warga dan pemangku wilayah setempat," ujar Hakam.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kronologi Lengkap Postingan Bikin Geger karena Ingin Sebar Virus Corona di Jerakah Semarang
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (TribunJateng.com)