Ahok Beber 'Aib' Pertamina, Emosi Soal Utang, Dianggap Ganggu Keharmonisan, Ini Respons Stafsus BUMN

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali bicara blak-blakan soal buruknya tata kelola di PT Pertamina (Persero)


zoom-inlihat foto
ahok-menjawab-pertanyaan-wartawan-saat-tiba-di-kantor-kementerian-bumn-4.jpg
Tribunnews/Jeprima
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok emosi soal buruknya tata kelola Pertamina hingga singgung soal kebiasaan utang, Staf Khusus Menteri BUMN buka suara. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menanggapi kritikan yang dilontarkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terhadap kondisi di internal PT Pertamina (Persero).

Arya mengatakan, hal tersebut merupakan urusan internal di Pertamina.

“Menjawab mengenai pernyataan Pak Ahok sebagi Komut, tentunya itu urusan internalnya Pertamina,” ujar Arya, Rabu (16/9/2020).

Arya pun meminta urusan tersebut diselesaikan secara baik-baik oleh jajaran komisaris dan direksi Pertamina.

“Kita berikan ruang untuk direksi dan komisaris melakukan komunikasi, jadi kita tetap meminta mereka komunikasi dengan baik antara komisaris dan direksi lah,” kata juru bicara Erick Thohir itu.

Ahok diketahui menyindir Pertamina terkait akuisisi sumur minyak di luar negeri dari utang.

Ahok juga mencontohkan temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina yakni soal pembangunan kilang minyak.

Dirinya masih meminta penjelasan mengapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun.

Padahal, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.

"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit," ujar Ahok.

Baca: Beberkan soal Lobi Jabatan di Pertamina, Ahok: Harusnya Kementerian BUMN Dibubarkan

Ahok mengungkapkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.

"Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata dia lagi.

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok (Tribunnews/Jeprima)

Menurut Ahok, banyak praktik tata kelola Pertamina yang sangat tidak efisien.

Dirinya juga menyinggung soal gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.

Gaji besar

Ahok menemukan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.

"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tukas Ahok.

Contoh lain, lanjut Ahok, jabatan direksi dan komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.

"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved