TRIBUNNEWSWIKI.COM - Para sukarelawan di Afrika Selatan yang berpartisipasi dalam uji coba vaksin Covid-19 eksperimental buatan AstraZeneca mengaku tidak khawatir dengan penghentian proses uji coba untuk sementara.
Uji coba vaksin Covid-19 dihentikan pada Selasa, (8/9/2020), karena seorang sukarelawan jatuh sakit.
Selain itu, para sukarelawan berharap dapat menjadi bagian dari solusi yang memungkinkan atas pandemi ini.
Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini dikatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kandidat terdepan dan paling maju dalam hal perkembangan.
Sekitar 2.000 sukarelawan di Afrika Selatan ikut ambil bagian dalam uji coba.
Namun, uji coba dihentikan sementara dan komite independen akan mengulas data keamanan.
Khensani Nkuna, perempuan berumur 27 tahun, mengikuti uji coba pada Juli lalu.
Baca: Kian Sengit, Kamala Haris Pojokkan Donald Trump Soal Vaksin: Saya Tidak Akan Percaya Dia
Dia mengatakan dirinya tidak diberi tahu secara personal mengenai penangguhan uji coba.
Namun, Kehsanni mengatakan "sakit yang tak terjelaskan" yang dialami seorang sukarelawan tersebut tidak membuatnya cemas karena dia tidak merasakan gejala.
"Saya tidak tahu apa yang menyebabkan sakit tersebut," kata dia.
Para peserta juga mengatakan hal yang kurang lebih sama.
"Hal itu tidak membuat saya takut, khususnya karena saya sendiri belum pernah mengalami dampak negatif apa pun," kata Robyn Porteus, 32, salah satu peserta.
Baca: Pemerintah Siapkan Anggaran Sebesar Rp 37 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
"Saya sepenuhnya memahami dan menghormati perlunya kewaspadaan tinggi dan proses ketat berikutnya ... jadi saya mengapresiasi kejujuran uji coba Oxord mengenai masalah tersebut."
Peserta lain yang juga seorang dokter dan penyelenggara kelompk advokasi kesehatan, bernama Aslam Dasoo, 58 tahun, mengatakan dirinya tidak khawatir karena jeda adalah prosedur.
Bukan kelinci percobaan
Seorang ibu bernama Nkuna di Johannesburg mengatakan dirinya sadar atas resiko uji coba.
Namun, dia berharap keikutannya dalam program uji coba ini bisa mengarahkan pada penemuan vaksin yang bisa menyelamatkan banyak orang.
Keluarga dan temannya juga keberatan dengan keikutannya karena takut Nkuna bisa terinfeksi virus corona.
"Saya berkata saya bersedia mencobanya," kata dia.
Baca: Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan di Amerika Serikat pada 1 November 2020, Dikonfirmasi CDC
"Saya ingin menjadi bagian dari penyelesaian masalah, saya ingin menyelamatkan dunia karena (Covid-19) membunuh orang-orang."