"Dengan mengeksekusi BSU, kartu prakerja, bantuan usaha mikro, serta bantuan sosial lainnya serta masyarakat menengah ke atas mau belanja (tidak menahan uang) maka pertumbuahan ekonomi di kuartal III-2020 bisa menjadi positif. Walaupun Bu menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III sekitar minus 2 persen sampai nol," kata Timboel kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Baca: Menkeu Isyaratkan Indonesia Bakal Masuk Jurang Resesi Ekonomi 2020, Apa Itu Resesi?
Menko bidang perekonomian masih optimistis
Disisi lain, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah terus melihat secara teliti perekonomian Indonesia ke depan, apakah krisis ekonomi akibat resesi itu terjadi atau tidak.
Menurutnya, perhitungan kemungkinan Indonesia resesi bisa dihitung dari kuartal ke kuartal hingga ujungnya menutup akhir 2020.
"Kita lihat bulan Desember angka pertumbuhan ekonomi kita seperti apa. Target angka pertumbuhan ekonomi kita tentu positif 0,2 persen sampai 0,25 persen," kata Airlangga saat menyambangi Kantor Redaksi Tribunnews, Rabu (2/9/2020).
Sekadar informasi, meski pada masa pandemi kali ini belum resmi resesi, Indonesia pernah mengalaminya pada 1998.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian RI masih tumbuh positif 3,4 persen pada kuartal III 1997 dan 0 persen kuartal IV 1997.
Lalu terus turun tajam menjadi kontraksi sebesar 7,9 persen pada kuartal I 1998, 16,5 persen kuartal II 1998, dan 17,9 persen kuartal III 1998.
Jadi, semoga kejadian 20 tahun lebih lalu tidak berulang lagi tahun ini dan ekonomi Indonesia tetap bisa tumbuh positif sesuai pernyataan Menko Airlangga tersebut.
(Tribunnews.com/Yanuar Riezqi Yovanda)