Siap-Siap, Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Indonesia, Ini Jadwalnya

Menurut LAPAN, fenomena alam tersebut bisa diamati di sejumlah wilayah Indonesia pada 7 September hingga 13 Oktober 2020.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-bayangan.jpg
pixabay.com
ilustrasi


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fenomena alam Kulminasi atau Istiwa merupakan kondisi saat matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Kejadian ini seringkali disebut hari tanpa bayangan.

Adapun peristiwa alam ini bakal kembali dialami masyarakat Indonesia pada tahun 2020, termasuk di Jakarta dan sekitarnya.

Menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena alam tersebut bisa diamati di sejumlah wilayah Indonesia pada 7 September hingga 13 Oktober 2020.

Kulminasi atau transit atau istiwa, adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Baca: Berlangsung Sejak September, Berikut Daftar Kota yang Akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan

Warga membuktikan langsung hari tanpa bayangan yang diinformasikan BMKG, Selasa (9/10/2018).
Warga membuktikan langsung hari tanpa bayangan yang diinformasikan BMKG, Selasa (9/10/2018). (WARTA KOTA/YOSIA MARGARETTA)

Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.

Saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Dikutip dari bmkg.go.id, hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi/bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi Bumi.

Baca: Yogyakarta Bakal Alami Equinox, Hari Tanpa Bayangan 13 Oktober 2019, Ini Penjelasan Fenomenanya

Sehingga, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun, antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS.

Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB, dan 22 September 2020 pukul 20.31 WIB.

Adapun pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB, Matahari berada di titik balik Utara, dan pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB, Matahari berada di titik balik Selatan.

Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun.

Baca: Beberapa Wilayah Indonesia Ini akan Alami Hari Tanpa Bayangan, Begini Penjelasan BMKG

Hari tanpa bayangan
Hari tanpa bayangan (Warta Kota / Desy Selviany)

Dan, waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Di kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut.

Khusus untuk Kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.

Secara umum, kulminasi utama tahun 2020 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur, hingga 4 April 2020 di Sabang, Aceh.

Dan, 7 September 2020 di Sabang, Aceh sampai dengan 20 Oktober 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved