
TRIBNNEWSWIKI.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah perkembangan pengembangan vaksin di Indonesia.
Jokowi mengungkapkan, Indonesia bakal kedatangan 20-30 juta vaksin jadi yang merupakan produksi Sinovac China dan G42 Uni Emirat Arab.
“Akhir tahun ini, November sampai Desember 2020, akan datang 20 juta-30 juta vaksin,” ujar Jokowi, dalam acara bincang-bincang santai dengan beberapa pemimpin redaksi di Istana Bogor, Senin (31/8/2020) dilansir oleh Kontan.co.id.
Untuk itu, Indonesia bahkan sudah meneken komitmen jual beli, dan bahkan sudah siap membayar uang muka.
Kemudian, Indonesia juga bakal kedatangan 290 juta bahan baku vaksin Covid-19, yang selanjutnya akan diproduksi PT Bio Farma menjadi vaksin.
“Dengan begitu, kita harapkan Januari 2020 kita sudah mulai vaksinasi,” kata Jokowi.
Baca: Ambisi WHO dalam Program Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia Mulai Redup, Ini Penjelasannya
Selain itu, menurut Jokowi, Indonesia juga sudah mendapat komitmen dari G42 untuk memproduksi vaksin di Indonesia. Kemudian, produk vaksinnya nanti bisa dijual ke negara-negara tetangga.

Harapan lain adalah pengembangan vaksin Merah Putih, yang diharapkan bisa mulai produksi pada pertengahan 2021.
Karena dikembangkan sendiri, diharapkan vaksin Merah Putih ini lebih murah harganya.
Untuk program vaksinasi Covid-19 itu, tentu pemerintah akan menyiapkan anggarannya. Menurut Jokowi, untuk pembelian vaksin yang akan datang akhir 2020, pemerintah menyiapkan sekitar Rp 17 triliun.
-
Pasien yang Diberi Vaksin Sinovac Mulai Rasakan Efek Samping Pasca Suntikan
-
Distribusi Akan Berlangsung Lama, Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Vaksinasi Covid-19 Butuh 12 Bulan
-
Mulai Hari Ini Penerima Vaksin Covid-19 akan Dikirimi SMS oleh Kemenkes
-
Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac, Ada Efek Samping, Relawan Keluhkan Pegal Pada Otot
-
Kasus Positif Covid-19 Harian Lebih dari 50 Ribu, Brasil Alami Situasi Gawat dan Bingung Soal Vaksin