TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nathan Smith, seorang pria mualaf asal Inggris berbicara di mimbar pengadilan hari kedua sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, Selasa (25/8/2020).
Ia tampak muak atas tindakan Tarrant yang menghabisi 51 orang tak bersalah dan melukai sejumlah orang.
"Kau mengambilnya dengan cara pengecut," kata Smith.
Berasal dari ras kulit putih, Smith nampak marah dengan Brenton Tarrant, pelaku penembakan yang sempat memproklamirkan diri sebagai bagian dari supremasi kulit putih.
"Kau itu membunuh orang atas namaku," katanya di hadapan Brenton Tarrant.
Baca: Sahabatnya Tewas Kena Tembak saat Salat Jumat, Penyintas Ata Taj Mohammad Kamran Trauma Masuk Masjid
Smith merasa malu sekaligus muak atas apa yang dilakukan Brenton Tarrant.
"Aku ini orang kulit putih. Seorang muslim dan bangga atas itu. Semua yang kau lakukan sangat memalukan bagi orang Eropa di seluruh dunia," jelasnya, dilansir New Zealand Herald, Selasa (25/8/2020).
Menurut Smith, orangtua Tarrant adalah korban lantaran punya anak yang salah arah.
"Tapi kau memilih melakukan itu (membunuh)," kata Smith.
"(Sedangkan) saudara-saudaraku tak punya pilihan lain (selain mati)", ungkapnya.
Baca: Sidang Vonis Terdakwa Brenton Tarrant, Penyintas Zuhair Darwish: Kau Akan Mendapat Balasan
Smith melanjutkan pernyataannya kepada Tarrant, "Saat kau punya waktu luang, di mana kau akan punya banyak ...." tiba-tiba disela oleh Brenton Tarrant yang tertawa.
"Lucu hah," kata Smith menimpali selaan.
"Mungkin kau harus mencoba baca Alquran, itu indah. Aku tak bisa berkata-kata lagi, kupastikan kau akan dihukum. Kau akan diberi hukuman," ucapnya mengakhiri pernyataan.
Siapa Nathan Smith?
Nathan Smith adalah warga Inggris yang menikahi seorang wanita Palestina.
Ia menjadi mualaf sembilan tahun lalu.
"Itu adalah keputusan terbaik yang pernah kubuat," katanya di hadapan Brenton Tarrant.
Diketahui Smith sedang salat di Masjid Al Noor saat serangan yang menewaskan 51 orang itu terjadi.
Smith menceritakan dirinya selamat dan melihat banyak jenazah di sekelilingnya.
"Setelah kamu pergi, aku dikelilingi mereka yang sekarat, terluka, dan yang mati," terangnya.