Alamsyah menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan tracking di klaster baru penularan Covid-19 pabrik LG Cikarang.
"Sampai sekarang sudah ada 600an orang yang kita lakukan tracking berupa test swab, keseluruhan merupakan karyawan," tegas dia
Kasus penularan Covid-19 di lingkungan pabrik ini merupakan fenomena yang kerap terjadi selama ini di Kabupaten Bekasi.
Sebelumnya, kasus penularan Covid-19 di lingkungan pabrik sempat terjadi di perusahaan Unilever kawasan Industri Cikarang.
Di lingkungan pabrik tersebut terdapat 36 orang yang dinyatakan positif Covid-19, 21 diantaranya merupakan buruh dan 15 diantaranya merupakan keluarga karyawan.
Kasus penularan Covid-19 di Unilever bermula daei seorang pekerja yang mengalami sakit usai melakukan perjalanan ke luar daerah.
Karyawan tersebut sempat melakukan aktivitas kerja sebelum jatuh sakit dan dinyatakan positif Covid-19.
Imbas dari munculnya klaster penularan baru, Unilever terpaksa menutup operasional pabrik guna mengantisipasi penularan.
Selanjutnya, kasus temuan positif Covid-19 juga terjadi di pabrik Hitachi, di perusahaan itu terdapat satu orang dinyatakan positif.
Pada saat itu, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi langsung melakukan contact tracing atau penelusuran kontak orang-orang yang sempat melakukan interaksi.
Hingga kini, sudah ada 22 orang yang dilakukan swab test dan belum ditemukan lagi adanya penambahan kasus dari pabrik Hitachi.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kasus Klaster Pabrik di Bekasi Muncul Lagi, Disnaker Sebut Perusahaan Kurang Proaktif Melapor