Janda dan Berondong 17 Tahun Kepergok Berduaan Kunci Kamar Hotel, Tak Keluar Selama Empat Hari

Seorang janda asal Jakarta nekat menemui seorang berondong di Jambi, booking hotel sampai 4 hari


zoom-inlihat foto
ilustrasi-ngamar-di-hotel.jpg
DOk SURYA.CO.ID
Seorang janda asal Jakarta nekat menemui berondong di Jambi namun mereka digerebek petugas. Foto hanya ilustrasi.


Sementara itu, Dinda, nama samaran pekerja seks komersial (PSK), hanya tertunduk malu saat digerebek aparat.

Dara cantik berusia 19 tahun itu terjaring razia prostitusi di apartemen kawasan Neglasari, Kota Tangerang pada Kamis (20/8/2020) dini hari.

Ia tidak menyangka Dafa yang mejadi tamunya adalah salah satu pejabat Satpol PP yang tengah menyamar.

Dafa merupakan Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli yang melakukan penyamaran sebagai lelaki hidung belang.

Dinda yang tubuhnya dirajam tatto itu pun pasrah ketika tertangkap basah.

Dirinya pun memasang raut wajah murung begitu digiring ke Kantor Satpol PP Kota Tangerang.

Perempuan berparas cantik ini mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.

Baca: Pejabat Korut Bayar Mahasiswa Rp 7,4 Juta Per Bulan untuk Jadi PSK, Kim Jong Un: Eksekusi!

Baca: Dua PSK Online di Surabaya Ditangkap: Selain Ingin Pesta Seks, Juga Pesta Sabu dengan Pelanggan

Di Kota Tangerang awalnya dirinya hanya sebatas administrator yang melakukan transaksi via aplikasi media sosial dan meneruskan pesanan kepada para penyedia layanan lendir.

Namun karena tergiur dengan rupiah yang dihasilkan pada akhirnya Dinda turut terjun langsung menerima tamu dalam bisnis birahi tersebut.

"Sesepi - sepinya satu hari bisa nyelengin (menyisihkan) satu Rp 1 juta. Paling banyak Rp. 2,5 juta," ujar Dinda yang mengaku sudah dua bulan terakhir terjun sebagai pemuas birahi pria hidung belang.

ilustrasi PSK
ilustrasi PSK yang tertangkap (dok tribun batam)

Dara manis ini pun blak - blakan mengenai tarif yang dipasang. Dinda berani banderol harga tinggi mengingat dirinya masih muda dan segar.

"Tarif Rp. 1,5 juta setiap kali kencan singkat biasanya pakai aplikasi MiChat," ucapnya.

"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya. Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.

Ia mengaku untuk mengurangi rasa sakit dalam melayani setiap tamunya, dirinya tidak jarang mengomsumsi minuman keras. Minuman keras ini didapatkan dari beberapa toko kedai kopi di Jakarta Barat.

"Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.

Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya. Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan.

Baca: 4 Fakta Penggerebekan PSK di Padang, Libatkan Anggota DPR hingga Pinjam Kamar Hotel Ajudannya

"Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.

Perempuan berumur 19 tahun itu berdalih uang yang didapat dari hasil menjajakan diri digunakan untuk keperluan pengobatan orang tuanya.

Ibunya saat ini tengah menderita penyakit gula darah yang membutuhkan perawatan dengan biaya yang cukup tinggi.

"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved