Dari statistik laga, Sevilla melancarkan lebih banyak upaya dengan melepaskan 12 tembakan.
Adapun jumlah tenadangan Inter hanya tujuh buah disepanjang laga.
Kendati Sevilla dominan dalam serangan, justru Inter yang lebih dulu membuka keunggulan lewat penalti pada menit kelima.
Wasit menunjuk titik putih setelah Lukaku dijatuhkan di kotak terlarang oleh bek tengah Diego Carlos.
Lukaku sendiri yang maju sebagai eksekutor dan berhasil mengonversi peluang tersebut menjadi gol.
Tujuh menit seusai gol Inter, Sevilla berhasil menyamakan kedudukan.
Diawali umpan silang kapten Jesus Navas, penyerang asal Belanda, Luuk De Jong menyambut bola dengan diving header yang tak mampu dibendung kiper Inter, Samir Handanovic.
De Jong kembali menggetarkan jala gawang Inter pada menit ke-33, lagi-lagi lewat tandukan.
Cuma tiga menit berselang, Inter mencetak gol balasan dengan cara yang sama melalui bek Diego Godin.
Skor tak berubah hingga turun minum. Skor 2-2 menutup babak pertama.
Baca: Bayern Muenchen ke Final Liga Champions, Robert Lewandowski Dekati Rekor Gol Ronaldo dan Messi
Baca: Meski Ada Konflik dengan Manajemen Klub, Ronald Koeman Bujuk Lionel Messi Supaya Tetap di Barcelona
Memasuki babak kedua, tepatnya menit ke-74, gempuran bertubi-tubi Sevilla menghasilkan gol ketiga dari tendangan salto Diego Carlos.
Tendangan Carlos sempat mengarah kebawah, sebelum sialnya Romelu Lukaku yang berniat menyapu bola justu mengarahkan tendangan itu ke gawang sendiri.
Gol akrobatik Diego Carlos sekaligus memastikan gelar juara buat Sevilla.
Kemenangan ini sekaligus memantapkan status Sevilla sebagai raja Liga Europa dengan koleksi enam piala.
Sedangkan bagi Inter Milan, kekalahan di final Liga Europa membuat pasukan Antonio Conte itu mengakhiri musim 2019-20 tanpa gelar satupun ditangan.
(Tribunnewswiki.com/ris)
Sebagian artikel tayang di Bolaspor.com berjudul Diejek soal Rambut, Antonio Conte Tantang Bintang Sevilla Berkelahi