TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raksasa media sosial Facebook pada Rabu, (19/8/2020), mengatakan telah menghapus hampir 800 ratus grup konspirasi QAnon.
Grup itu dihapus karena memuji kekerasan, menunjukkan keinginan menggunakan senjata, dan menarik pengikut dengan pola perilaku kekerasan.
Dilansir dari Reuters, (20/8/2020), Facebook memperluas kebijakannya mengenai risiko terhadap keselamatan publik.
Facebook juga mengenakan pembatasan pada 1,950 grup QAnon, baik publik maupun tertutup.
Dengan pembatasan ini, grup tersebut tak lagi direkomendasikan ke pengguna dan lebih sulit ditemukan dalam kotak pencarian.
Ratusan ribu pengguna Facebook diketahui menjadi anggota grup QAnon.
Baca: Permintaan Tak Dituruti Pacar, Pria Asal Makassar Gegerkan Dunia Maya, Gantung Diri Live Facebook
Meski demikian, Facebook menolak memberi angka pasti.
Facebook juga menghapus 980 grup yang disebut menganjurkan kerusuhan, mayoritas adalah milisi sayap kanan, tetapi ada sejumlah besar yang teridentifikasi sebagai gerakan antifa sayap kiri.
Langkah ini dilakukan setelah aktivitas QAnon meningkat di Facebook tahun ini.
Tak hanya Facebook, Twitter pun menghapus ribuan akun QAnon.
QAnon muncul setelah ada konspirasi "pizzagate" pada pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) tahun 2016.
Ada tudingan bahwa anggota partai Demokrat terlibat dalam jaringan pedofil di sebuah restoran di Washington.
Baca: Facebook Hapus Unggahan Trump tentang Anak Kebal Covid-19, Juru Kampanye Ngotot Membela: Itu Fakta
Seorang yang menggunakan nama "Q" mengkalim dirinya adalah pejabat tinggi dalam pemerintahan Presiden Donald Trump.
Q dan pengikutnya mengidolakan Trump dan menegaskan bahwa elite Partai Demokrat dan Hollywood menyembah setan dan memakan anak-anak.
Trump kemudian ditanya mengenai QAnon yang menyakini Trump sedang menyelamatkan dunia.
Dia menjawab, "Apakah itu hal buruk? ... Kami sedang menyelamatkan dunia, dari filsafat kiri radikal."
FBI mengidentifikasi QAnon sebagai sumber potensial dari kekerasan domestik dan beberapa pengikutnya didakwa melakukan pembunuhan dan penculikan.
Baca: Facebook Hapus Unggahan Trump tentang Anak Kebal Covid-19, Juru Kampanye Ngotot Membela: Itu Fakta
Facebook sudah lama mempertimbangkan bahwa beberapa organisasi berbahaya dan mereka harus dilarang.
Selain itu, beberapa kritik telah mendorong perusahaan itu untuk melakukan hal yang pada QAnon.
Juru bicara Facebook mengatakan bahwa pengikut QAnon akan membuat grup baru dengan kode baru sehingga Facebook akan terus melakukan pembatasan.