Korea Utara Dilanda Banjir dan Kesulitan Ekonomi, Kim Jong Un Bakal Kumpulkan Anggota Partai Buruh

Kim Jong Un agendakan rapat pleno Partai Buruh Korea Selatan, bahas ekonomi hingga persoalan militer


zoom-inlihat foto
pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-membaca-surat-pribadi-dari-presiden-as-donald-trump.jpg
KCNA VIA KNS / AFP
(ILUSTRASI) Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kim Jong Un mengatakan hubungannya dengan Donald Trump seperti "film fantasi", menurut penerbit buku baru tentang presiden AS yang akan mengungkap 25 surat pribadi yang dipertukarkan antara kedua pemimpin.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan politbiro Partai Buruh Korea Utara akan berkumpul untuk rapat pleno ke-6.

Rencananya, pertemuan tersebut diadakan hari ini, Rabu (19/8/2020).

Meski demikian, tidak ada rincian waktu pelaksanaannya.

Agenda rapat kali ini adalah untuk membahas masalah ekonomi hingga militer, seperti diberitakan Kompas.com.

Pasalnya kondisi Korea Utara memang dalam posisi yang serba sulit.

Selain sanksi internasional, Korea Utara harus mengatasi dampak banjir setelah hujan deras berminggu-minggu di semenanjung Korea.

Kim Jong Un Cabut Lockdown, Tetap Tak Sudi Terima Bantuan Internasional

Nyetir Sendiri Naik SUV Lexus, Kim Jong Un Kunjungi Korban Banjir, terungkap Fakta Mengejutkan Ini. Kim Jong Un keluar dari SUV Lexus yang dikemudikan sendiri
Nyetir Sendiri Naik SUV Lexus, Kim Jong Un Kunjungi Korban Banjir, terungkap Fakta Mengejutkan Ini. Kim Jong Un keluar dari SUV Lexus yang dikemudikan sendiri (KCNA via TribunMedan)


Baca: Tak Hanya Beri Ucapan Selamat, Pemimpin Korut Kim Jong Un Puji Indonesia di Hari Ulang Tahun Ke-75

Covid-19 juga menjadi perhatian Korea Utara.

Meski demikian, mereka telah resmi mencabut lockdown kota yang terletak di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.

Berminggu-minggu sebelumnya, ribuan orang dikarantina karena muncul kekhawatiran soal virus corona, seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (14/8/2020).

Kim bersikeras Korea Utara akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar ketika negara itu melakukan kampanye anti-virus korona yang agresif dan membangun kembali ribuan rumah, jalan, dan jembatan yang rusak akibat hujan lebat dan banjir dalam beberapa minggu terakhir.

Kantor KCNA Pyongyang juga mengatakan Kim menggantikan Kim Jae Ryong sebagai perdana menteri, menyusul evaluasi kinerja ekonomi kabinet dan menunjuk Kim Tok Hun sebagai penggantinya.

Selama pertemuan pada hari Kamis, Kim mengatakan sudah jelas setelah tiga minggu melakukan tindakan isolasi dan "verifikasi ilmiah" bahwa situasi virus di Kaesong stabil.

Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara.
Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)


Baca: 60 Persen Warga Korea Utara Alami Krisis Kerawanan Pangan Akibat Pandemi Covid-19 dan Badai Jangmi

Ia menyatakan terima kasih kepada penduduk karena sudah bekerja sama ketika lockdown diberlakukan, lapor KCNA.

Selain itu, Korea Utara juga tengah menghadapi musibah banjir.

KCNA mengatakan 39.296 hektar (97.100 hektar) tanaman rusak secara nasional, 16.680 rumah, serta 630 bangunan umum hancur atau kebanjiran.

Ia menambahkan banyak jalan, jembatan dan bagian kereta api rusak.

Tidak disebutkan informasi apapun terkait dengan cedera atau kematian.

Kim menyatakan simpati kepada orang-orang yang berada di fasilitas sementara setelah kehilangan rumah karena banjir.

Dia menyerukan upaya pemulihan cepat sehingga tidak ada yang "tunawisma" pada saat negara itu merayakan ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh pada 10 Oktober.

Foto pada Jumat 1 Mei 2020 memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, (tengah), sedang memotong sebuah pita untuk meresmikan pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, dekat ibu kota Pyongyang, Korea Utara. Kim membuat penampilan publik pertamanya sejak 20 hari absen, mengakhiri rumor global yang mengatakan dia sakit parah.
Foto pada Jumat 1 Mei 2020 memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, (tengah), sedang memotong sebuah pita untuk meresmikan pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, dekat ibu kota Pyongyang, Korea Utara. Kim membuat penampilan publik pertamanya sejak 20 hari absen, mengakhiri rumor global yang mengatakan dia sakit parah. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)


Baca: Mampu Kemudikan Mobil saat Berusia Tiga Tahun, Kisah Kim Jong Un Masuk Kurikulum di Korea Utara

"Situasi, di mana penyebaran virus ganas di seluruh dunia menjadi lebih buruk, mengharuskan kami untuk tidak mengizinkan bantuan dari luar untuk kerusakan banjir tetapi menutup perbatasan lebih ketat dan melakukan pekerjaan anti-epidemi yang ketat," kata KCNA memparafrasekan Kim.

Cho Hey-sil, juru bicara kementerian unifikasi Seoul, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan Korsel tetap bersedia memberikan bantuan kemanusiaan ke Korut.

Hubungan Korea Selatan terputus

Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah memutuskan hampir semua kerja sama dengan Selatan.

Hal itu dilakukan di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar antara Washington dan Pyongyang.

Pasalnya negosiasi tersendat karena ketidaksepakatan dalam pertukaran bantuan sanksi dan langkah-langkah pelucutan senjata.

Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara.
Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)


Baca: Rayakan Gencatan Senjata Perang Korea ke-67, Kim Jong Un Bagikan Pistol untuk Para Perwira Militer

Korea Utara pada bulan Juni meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong, setelah berbulan-bulan frustrasi atas keengganan Seoul untuk menentang sanksi yang dipimpin AS.

Pada akhir Juli, Kim memerintahkan penguncian total di Kaesong dan meminta negara itu beralih ke "sistem darurat maksimum" setelah Korea Utara melaporkan telah menemukan seseorang dengan gejala COVID-19.

Media pemerintah Korut mengatakan kasus yang dicurigai adalah seorang Korut yang sebelumnya melarikan diri ke Selatan sebelum menyelinap kembali ke Kaesong.

Namun, otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan pria berusia 24 tahun itu belum dites positif di Korea Selatan dan tidak pernah melakukan kontak dengan pembawa virus yang diketahui.

Korea Utara kemudian mengatakan hasil tes orang tersebut tidak meyakinkan dan masih menyatakan bebas virus corona, status yang secara luas diragukan oleh pihak luar.

Dalam email ke The Associated Press News Agnecy minggu lalu, Dr Edwin Salvador, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia untuk Korea Utara, mengatakan sejak akhir Desember, negara itu telah mengkarantina dan membebaskan 25.905 orang, 382 di antaranya adalah orang asing.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved