TRIBUNNEWSWIKI.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Selasa, (18/8/2020), mengatakan saat ini Covid-19 banyak ditularkan oleh mereka yang berumur 20-an, 30-an, dan 40-an tahun.
Banyak dari mereka bahkan tidak sadar terinfeksi virus corona sehingga dapat membahayakan kelompok yang rentan, yakni mereka yang sakit dan/atau sudah tua
Dilansir dari Reuters, (18/8/2020), para pejabat WHO mengatakan jumlah orang-orang muda di antara mereka yang terinfeksi telah meningkat secara global.
"Epidemi ini berubah," kata Direktur Regonal WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai, dalam sebuah uraian singkat secara virtual, dikutip dari Reuters.
"Orang-orang yang berumur 20-an, 30-an, dan 40-an semakin menggerakkan penyebaran. Banyak dari mereka yang tak sadar diri mereka telah terinfeksi."
Baca: Sebut Kasus Covid-19 di Selandia Baru Mengerikan, Donald Trump Dibalas PM Jacinda Ardern
Dia mengatakan hal ini meningkatkan risiko terhadap mereka yang rentan.
Kenaikan kasus baru membuat beberapa negara kembali memaksakan pembatasan.
Saat ini sudah ada 770.000 kematian akibat Covid-19 dan hampir 22 juta orang telah terinfeksi.
Bahkan, kenaikan kasus juga terjadi di beberapa negara yang terlihat bisa mengendalikan virus corona, misalnya Vietnam.
Vietnam sempat selama tiga bulan tidak melaporkan adanya penularan lokal karena adanya upaya mitigasi yang agresif.
"Apa yang kami amati sekarang bukan kenaikan semata. Kami meyakini ini adalah sinyal bahwa kita telah memasuki fase baru dari pandemi di Asia-Pasifik," kata Kasai.
Baca: Rusia Unjuk Gigi dengan Sputnik V, China Ikut Rilis Vaksin Covid-19 bernama Ad5-nCoV
Dia mengatakan suatu negara akan lebih mudah mengurangi dampak Covid-19 terhadap ekonomi dan kehidupan rakyatnya jika negara itu menggabungkan deteksi awal dengan respons untuk mengendalikan infeksi.
Meskipun mutasi telah terjadi, Kasai mengatakan WHO masih melihat virus corona "relatif stabil".
WHO juga mengingatkan para perusahaan farmasi untuk mengikuti semua langkah penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan ketika membuat vaksin.
Sebut Covid-19 di Selandia Baru mengerikan, Trump dibalas PM Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardren, pada Selasa, (18/8/2020), membalas komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump mengatakan Selandia Baru sedang mengalami lonjakan tinggi kasus Covid-19.
Ardern kemudian membalas Trump dan menyebut apa yang dikatakan Trump "jelas salah".
Presiden tersebut memicu keributan di Selandia Baru ketika dirinya berkata kepada kerumunan di Minnesota bahwa Selandia Baru kini berada dalam cengkeraman "mengerikan" lonjakan kasus Covid-19, setelah sebelumnya berhasil memberantas penyakit itu.
Baca: Rayakan Situasi Kembali Normal dari Pandemi Covid-19, Warga Wuhan Tumpah Ruah Berkumpul di Taman Air
Ada 13 tambahan kasus baru di Selandia Baru pada Selasa ini.
Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif di negara itu menjadi 1.293 dan ada 22 orang yang meninggal.
Sementara itu, AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak, yakni 5,2 juta dan ada 170.000 kematian akibat infeksi corona.
"Kalian lihat apa sedang terjadi di Selandia Baru?" kata Trump.
Baca: Jumlah Kematian akibat Covid-19 di India Menembus Angka 50.000, Terbanyak Ketiga di Dunia
"Mereka mengalahkannya, mereka mengalahkannya, itu seperti di [berita] halaman depan, mereka mengalahkannya ... karena mereka ingin menunjukkan sesuatu kepadaku.
"Masalahnya adalah ... lonjakan tinggi di Selandia Baru, kalian tahu itu mengerikan ... Kita tak ingin seperti itu."
Perdana Menteri itu kemudian mengatakan sejumlah kecil kasus Covid-19 harian di Selandia Baru tidak dapat dibandingkan dengan kasus harian di AS yang mencapai puluhan ribu.
Baca: Ilmuwan Jerman Temukan Fakta Baru Obat Kumur Bisa Cegah Penularan Covid-19, Begini Penjelasannya
"Saya pikir setiap orang mengikuti [berita] Covid-19 dan penularannya secara global akan dengan mudah melihat bahwa sembilan kasus dalam sehari di Selandia Baru tidak bisa dibandingkan dengan puluhan ribu kasus di AS, dan pada kenyataannya tidak dapat dibandingkan dengan kebanyakan negara di dunia," kata Arden kepada wartawan.
"Dengan jelas itu sala," kata dia membalas komentar Trump.
Dia juga berujar bahwa negaranya masih menjadi salah satu negara terbaik dalam merespons pandemi Covid-19
(Tribunnewswiki/Tyo)