Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Senin mengatakan, TikTok telah melakukan semua yang diminta AS, termasuk mempekerjakan orang Amerika sebagai eksekutif puncaknya, menyediakan server-nya di AS, dan memublikasikan source code-nya.
Namun, aplikasi tersebut "tidak dapat menghindari perampokan melalui tipu daya yang dilakukan oleh beberapa orang di AS, berdasarkan logika bandit dan kepentingan politik," kata Zhao dalam konferensi pers yang dikutip AFP.
Pada Senin juga, TikTok menjalin kesepakatan dengan platform distribusi musik UnitedMasters untuk menjangkau artis pemula dan penggemar mereka, meski ada bayang-bayang ancaman AS yang akan melarang aplikasi itu.
Kesepakatan untuk mengintegrasikan UnitedMasters ke TikTok dijanjikan memberi keuntungan bagi para musisi agar mudah ditemukan dengan mengunggah klip video pendek. Rincian kesepakatan itu tidak diungkap ke publik.
Wall Street Journal ungkap TikTok "curi data"
Hasil investigasi pencurian Tiktok diumumkan oleh Wall Street Journal, yang melacak bahwa Tiktok menggunakan alamat Media Access Control (MAC) untuk para penggunanya.
Sehingga, dengan demikian Tiktok mampu mengidentifikasi setiap perangkat users-nya dan lalu menggunakan data tersebut untuk kepentingan tertentu.
Hasil investigasi Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (11/8/2020) menyebutkan, alamat tersebut berfungsi sebagai pengenal unik untuk setiap perangkat penggun, terutama pengguna Android.
Baca: Viral Video Hana Hanifah Joget TikTok di Kantor BIN, Ini Penjelasan Badan Intelejen Negara
Baca: Buntut Panjang Konflik di Himalaya, India Larang TikTok dan 58 Aplikasi China Lain Masuk Negaranya
Maka, hal tersebut menjadikannya berharga untuk iklan dan bentuk pelacakan.
Aplikasi Android TikTok disebut mengumpulkan alamat MAC pengguna selama 18 bulan yang melanggar aturan platform.
Media Access Control (MAC) adalah alamat unik yang diberikan pada setiap perangkat jaringan untuk digunakan sebagai kode identifikasi.
Nah, dengan melacak alamat ini, perusahaan induk TikTok, ByteDance, bisa melacak pengguna meski mereka telah mengubah pengaturan privasi untuk keluar dari praktek pelacakan iklan.
Mengutip The Verge Rabu (12/8), tahun 2015, App Store iOS dan Google Play Store telah melarang pengumpulan alamat MAC.
Tapi TikTok masih bisa mendapatkan alamat MAC melalui celah.
Tapi sejatinya tak cuma TikTok yang memanfaatkan celah digital atau mengumpulkan alamat MAC.
Sebuah studi yang dikutip oleh Wall Street Journal menemukan hampir 350 aplikasi di Google Play Store telah memanfaatkan celah serupa, umumnya bertujuan demi iklan.
TikTok menghentikan praktik tersebut pada November tahun lalu. Penyebabnya adalah tekanan politik dari Washington meningkat.
Dalam keterangan resmi, TikTok juga menekankan bahwa mereka tidak lagi mengumpulkan alamat MAC pengguna.
"Kami berkomitmen melindungi privasi dan keamanan komunitas TikTok."
"Kami terus memperbarui aplikasi untuk mengikuti tantangan keamanan yang terus berubah, dan versi terkini TikTok tidak mengumpulkan alamat MAC," kata juru bicara TikTok.