Pakar Sebut Ada Mutasi Virus Corona Terdeteksi di Malaysia dan Singapura, Lebih Menular

Meski demikian, virus corona yang bermutasi itu terlihat tidak terlalu mematikan.


zoom-inlihat foto
mutasi-v-corona.jpg
CDC
Ilustrasi virus corona (CDC). Pakar mengatakan ada mutasi virus corona yang terdeteksi Malaysia dan Singapura. Mutasi ini menyebabkan virus corona lebih menular


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Paul Tambyah, konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan baru-baru ini terdeteksi mutasi virus corona di Malaysia.

Menurutnya, virus corona yang bermutasi ini mungkin lebih menular.

Meski demikian, virus  corona tersebut terlihat tidak terlalu mematikan.

Sementara itu, di Eropa, mutasi virus corona menjadi semakin umum terjadi. 

Tambyah mengatakan mutasi D614G dari virus corona yang sepuluh kali lebih menular turut terdeteksi di negara tetangganya, Singapura.

Ada bukti bahwa penyebaran mutasi virus corona di Eropa bertepatan dengan penurunan tingkat kematian.

"Ini menunjukkan, mutasi tidak terlalu mematikan," kata Tambyah, Selasa (18/8/2020), kepada Reuters.

Baca: Makin Mengkhawatirkan, Virus Corona Ditemukan dalam Daging Impor dan Kemasan Udang Beku

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay/Tumisu)

Menurut dia, mutasi virus corona tersebut kemungkinan tidak akan berdampak pada kemanjuran vaksin potensial, meskipun ada peringatan yang berlawanan dari para ahli kesehatan lainnya.

"Mungkin itu hal yang baik untuk memiliki virus yang lebih menular tetapi tidak begitu mematikan," ujarnya.

Tambyah mengungkapkan, sebagian besar virus cenderung menjadi kurang ganas saat bermutasi.

"Ini adalah kepentingan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka, karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," ungkap dia.

Para ilmuwan menemukan mutasi virus corona pada awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO juga mengatakan, tidak ada bukti mutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca: Takut Tertular Covid-19, Lionel Messi Gunakan Tempat Tidur Khusus Anti Virus Corona

Pada Minggu (16/8), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mendesak kewaspadaan publik yang lebih besar setelah pihak berwenang mendeteksi mutasi D614G dari virus korona dalam dua kluster baru-baru ini.

Noor Hisham mengatakan, strain baru dari virus corona yang terdeteksi 10 kali lebih menular.

Dengan demikian, vaksin yang saat ini sedang dikembangkan mungkin tidak efektif melawan mutasi ini.

Namun Tambyah mengatakan mutasi seperti itu tidak akan cukup mengubah virus untuk membuat vaksin potensial kurang efektif.

"Mutan memengaruhi pengikatan protein lonjakan dan belum tentu pengenalan protein oleh sistem kekebalan, yang akan dipersiapkan oleh vaksin," katanya.

Jumlah Kematian akibat Covid-19 di India Menembus Angka 50.000

Jumlah kematian karena infeksi virus corona baru di India mencapai 50.000 jiwa pada Senin (17/8/2020).





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved