TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kapal Induk Amerika Serikat (AS) Ronald Reagan kembali terlihat di Laut China Selatan pada Jumat (14/2020).
Bersama kapal penjelajah berpeluru kendali Antietam dan kapal perusak Mustin dan Rafael Peralta, serta Carrier Air Wing 5, kapal induk itu melakukan operasi pertahanan udara maritim.
Pada Juli lalu, Ronald Reagen juga berada di Laut China Selatan bersama kapal induk Nimitz, diberitakan oleh Navy Times.
Hubungan China dan AS semakin memanas karena AS mengatakan menolak hampir semua klaim maritim China di Laut China Selatan.
Sementara itu, China juga semakin berusaha mengklaim perairan yang disengketakan itu sebagai miliknya.
Baca: China Disebut Pakai Ekonomi Politik yang Ketinggalan Jaman, Xi Jinping Geram: Marxisme Landasan Kita
Angkatan Laut AS kemudian justru secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi, atau FONOP, di sana untuk memperkuat status internasional laut.
"Operasi di Laut China Selatan terus menunjukkan komitmen AS yang abadi kepada sekutu dan mitra serta pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut," kata dinas Angkatan Laut dalam rilis yang mengumumkan masuknya Reagan terbaru ke Laut China Selatan.
Komandan Angkatan Laut AS, Joshua Fagan, mengatakan, latihan itu dilakukan untuk meningkatkan integrasi dengan mitra AS di kawasan.
“Integrasi dengan mitra bersama kami sangat penting untuk memastikan daya tanggap dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Joshua, di atas kapal USS Ronald Reagen, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8).
Baca: Tak hanya TikTok, Donald Trump Pertimbangkan Larang Perusahaan China Lainnya, Alibaba Termasuk?
AS telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan dan mengirim kapal perang secara teratur melalui jalur perairan strategis tersebut.
Sementara China juga keberatan dengan latihan perang AS di Laut China Selatan dan mengatakan penolakan AS atas klaimnya di Laut China Selatan telah meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas di kawasan.
Selama ini, China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya.
Kawasan ini juga merupakan jalur perdagangan yang nilainya mencapai sekitar US$ 3 triliun per tahun.
China Siagakan Pesawat Pembom ke Pulau Woody, Bisa Angkut Tujuh Rudal Jelajah Supersonik
Sebuah foto menunjukkan China telah mengerahkan pesawat pembom H-6J ke Pulau Woody atau Yongxing untuk pertama kalinya.
Pulau itu terletak di Utara Laut China Selatan.
Pulau Woody terletak sekitar 200 mil di Selatan Pulau Hainan.
Woody adalah pulau terbesar di Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan.
Diberitakan sebelumnya, AS juga menempatkan pesawat pembom di Samudra Hindia.
Baca: Siap Perang dengan China, AS Siagakan Pesawat Pembom Nuklir ke Pulau Misterius di Samudra Hindia
Jika informasi ini benar, pengerahan bomber akan menjadi kekuatan tambahan bagi China di Laut China Selatan.
Tak bisa ditampik, kehadiran pembom bisa menjadi tantangan bagi musuh Tiongkok.
"Dapat menghadirkan tantangan baru bagi lawan potensial di wilayah tersebut, seperti Amerika Serikat," tulis The War Zone, media online asal AS, dalam laporannya, Rabu (12/8/2020), seperti dikutip Kontan.
The War Zone menyebut penempatan H-6J di Pulau Woody pertama kali disuarakan oleh Chinese Military Aviation.
Tapi mereka mengatakan itu terjadi pada Agustus 2020.
Baca: Trump: Jika Saya Kalah pada Pemilu, China Akan Memiliki AS dan Anda Harus Belajar Bahasa China
Sebuah foto kemudian muncul di Twitter yang menunjukkan kru darat yang memeriksa H-6J yang tidak bersenjata, yang tampaknya tak lama setelah mendarat di Pulau Woody.
Hingga kini juga belum jelas, apakah pesawat itu satu-satunya, atau menjadi bagiand ari sekelompok bomber China.
Bisa membawa tujuh rudal jelajah supersonik
Sebelumnya, pada Mei 2018, H-6K milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan apa yang tampak seperti pendaratan touch-and-go landing di Pulau Woody.
Misi itu menunjukkan, pangkalan tersebut mampu menangani pesawat yang lebih besar, meskipun tidak ada bukti pesawat pembom kembar tersebut benar-benar mendarat pada waktu itu.
Akhir Juli lalu, Kementerian Pertahanan China menyatakan, pesawat-pesawat tempur baru Angkatan Laut PLA, termasuk pembom H-6G dan H-6J, baru-baru ini melakukan latihan intensif 24 jam di Laut China Selatan.
Menurut Global Times, ini adalah pertama kalinya militer China secara resmi menampilkan pembom H-6J.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Ren Guoqiang mengatakan, pesawat-pesawat tempur di bawah Komando Teater Selatan Angkatan Laut PLA berhasil menyelesaikan latihan, termasuk lepas landas dan mendarat di siang hari juga malam hari serta serangan jarak jauh dan terhadap target permukaan.
Menurut Ren, latihan di Laut China Selatan tersebut merupakan pelatihan rutin dalam jadwal tahunan PLA. Dan, berkontribusi pada teknik pilot dan kemampuan taktis serta tempur pasukan di segala cuaca.
Pesawat pembom H-6J bisa membawa tujuh rudal jelajah supersonik anti-kapal YJ-12, dengan enam di bawah sayap dan satu di kompartemen senjata. Kapasitas senjata H-6J dua kali lipat dari H-6G.
Daya jelajah H-6J juga 50% lebih jauh dibanding H-6G, hingga 3.500 kilometer.
(Tribunnewswiki/Tyo/Nur/Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie)
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "Kian Panas, China Kerahkan Pembom H-6J ke Pulau Woody di Laut China Selatan" dan "Kembali bergolak, kapal induk AS Ronald Reagan kembali lagi ke Laut China Selatan"