TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hampir 60 persen warga Korea Utara mengalami krisis atau kerawanan pangan.
Krisis tersebut merupakan dampak dari pandemi corona atau Covid-19 yang terjadi di seluruh negara di dunia.
Seperti yang diwartakan oleh Yonhap, laporan tersebu dirilis oleh Departemen Riset Ekonomi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Hasil riset menunjukkan bahwa 59,8 persen warga Korea Utara dalam kondisi krisis pangan.
Artinya 15,30 juta warga negara Korea Utara terancam mengalami kerawanan pangan selama pandemi ini.
"59,2 pesen dari populasi Korea Utara diestimasikan mengalami kerawanan pangan pada 2020," demikian isi dari laporan seperti yang dikutip dari Yonhap.
"Angka tersebut meningkat menjadi 59,8 sebagai dampak dari pandemi Covid-19," lanjut laporan itu.
Rasio yang dilaporkan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai 57,3 persen.
Pada 2019, bisa dikatakan terdapat penambahan sekira 700.000 orang yang mengalami kerawanan pangan tahun ini.
Baca: Setelah Iran dan China, Kini Korea Utara Berani Beri Peringatan Perang Nuklir pada Amerika Serikat
Dijelaskan dalam laporan, kerawanan pangan terjadi ketika seseorang gagal memenuhi target gizi 2.100 kalori per hari.
Korea Utara termasuk tiga negara Asia yang menghadapi kerawanan pangan.
Dua negara lainnya yang dimaksud adalah Afghanistan dan Yaman.
Beberapa tahun terakhir, Korea Utara juga dihantam oleh adanya kekeringan, banjir, hingga beberapa dampak dari cuaca ekstrem lainnya.
Situasi pangan di Korea Utara diprakirakan akan semakin buruk pada masa pandemi.
Terlebih otoritas Korea Utara telah melakukan penutupan perbatasan, dan juga banjir bandang akibat Badai Jangmi.
Tak hanya Kora Utara, Badai Jangmi juga mengakibatkan cuaca ekstrem di Korea Selatan hingga Laut Timur.
Badai Jangmi sebabkan banjir di Korea Utara
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pada Rabu, (12/8/2020) mengatakan cuaca ekstrem melanda Korea Utara.
Seperti yang diberitakan AP News, banjir telah mengakibatkan ratusan rumah dan area pertanian rusak.
Tak hanya itu, tanggul yang jebol juga mengakibatkan lebih dari 730 rumah berlantai satu terdampak banjir.