TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dalam penelitian terbaru mengungkap fakta bahwa ibu yang sedang hamil dan mengkonsumsi ganja maka anaknya lahir autis.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa risikonya adalah sekitar 50%.
Dilansir oleh dari The Guardian, Rabu (12/8/2020), mengkonsumsi narkotika jeni ganja pada ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi janin.
Dari penelitian yang dilakukan baru-baru ini, mengungkap bahwa ganja menjadi pemicu anak lahir dengan kondisi autis.
Ganja memiliki kandungan buruk yang berpengaruh pada janin dalam kandungan.
"Ada kesamaan penggunaan alkohol dengan ganja," kata Dr Daniel Corsi, seorang ahli epidemiologi di Institut Penelitian Rumah Sakit Ottawa, Kanada dikutip dari The Guardian.
Baca: Pemuda Asal Jepara Diciduk karena Jual Ganja dalam Bentuk Kue Brownies, Akui Belajar dari YouTube
Selain ganja, para peneliti juga menyebut efek buruk tersebut juga dimiliki oleh alkohol.
Maka mereka menyarankan agar ibu yang sedang hamil tidak mengkonsumsi ganja dan alkohol.
"Rekomendasi secara universal untuk tidak menggunakan alkohol ketika masa kehamilan.
Saya pikir rekomendasi sama untuk tidak menggunakan ganja ketika kehamilan," katanya ketika mengingat telah dilegalkan ganja di Kanada pada tahun 2018 silam.
Ia juga menulis pada jurnal Nature Medicine, menganalisis data dari sekitar setengah juta kelahiran di Ontario, Kanada antara tahun 2007 dan 2012.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, tercatat total sekitar 3.000 ibu dilaporkan menggunakan ganja selama kehamilan.
Hasilnya adalah 2,2 persen anak yang lahir dari ibu yang menggunakan ganja selama kehamilan meningkatkan anak mengindap autis.
Sedangkan 1,4 persen anak lahir autis dari ibu yang tidak menggunakan ganja.
Untuk memerhitungkan faktor-faktor lain untuk menjelaskan temuan tersebut, peneliti mencocokkan 2.364 ibu yang menggunakan ganja dengan 170.671 ibu yang tidak menggunakan ganja tetapi memiliki karakteristik serupa seperti usia, pendidikan, kondisi kesehatan, dan status sosial ekonomi.
Hasilnya menunjukkan anak-anak yang lahir dari ibu yang menggunakan ganja selama kehamilan memiliki risiko 51% lebih besar terkena autisme.
Meski demikian, penelitian ini hanya didapatkan dari narasumber yang mengakui sendiri penggunaan ganja.
Baca: Baru Bebas 6 Hari dari Penjara demi Cegah Covid-19, Pria Ini Berulah Lagi, Nekat Jadi Kurir Ganja
Dr Sven Sandin, seorang ahli statistik dan ahli epidemiologi di Institut Karolinska di Swedia, mengatakan penelitian tersebut dilakukan dengan baik dan memperhitungkan banyak faktor yang dapat menjelaskan hubungan nyata antara penggunaan ganja oleh ibu hamil dan pada keturunan mereka.
Namun dia mengatakan autisme relatif jarang dan peningkatan risikonya kecil.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa wanita yang melaporkan penggunaan ganja memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan mental.
“Kami tahu autisme sangat diwariskan. Oleh karena itu, mungkin mereka mentransfer risiko kepada anak-anak mereka tidak melalui ganja, tetapi hanya dengan mewariskan gen mereka,” katanya.
Sir Robin Murray, seorang profesor penelitian psikiatri di King's College London ikut memberi penjelasan mengenai temuan terbaru tersebut.
“Penemuan peningkatan tingkat autisme pada keturunan ibu yang menggunakan ganja saat hamil tidaklah mengejutkan mengingat bukti dari penelitian pada hewan yang menunjukkan bagaimana hal itu dapat mengganggu perkembangan otak," jelas Profesor Murray.
Murray mencatat wanita yang menggunakan ganja saat hamil mungkin juga terlibat dalam perilaku tidak sehat.
"Ini adalah peringatan yang berguna mengingat banyak apotek ganja di Amerika Utara secara aktif mempromosikan penggunaan ganja untuk mual di pagi hari dalam kehamilan,” ungkapnya.
Baca: Kisah Penemuan Ladang Ganja di Gunung Guntur Garut, Ditemukan Warga saat Sedang Berburu Hewan Liar
(Serambinews.com/Syamsul Azman)(Tribunnewswiki/Al)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Penelitian Terbaru, Ibu yang Konsumsi Ganja Saat Hamil Berisiko Anak Lahir Autis