TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sistem lalu lintas ganjil genap telah ditetapkan kembali di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan terjadi peningkatan pengunaan angkutan umum.
Peningkatan jumlah penumpang angkutan umum ini terjadi selama masa sosialisasi pemberlakuan kembali ganjil genap pada 3 Agustus hingga 7 Agustus 2020.
Jumlah ini sebanyak 0,64 persen hingga 6,25 persen.
"Jumlah penumpamg angkutam umum Transjakarta, MRT, LRT, KRL, dan KA Bandara mengalami peningkatan antara 0,64 persen sampai 6,25 persen," ucapnya, Selasa (11/8/2020).
Baca: Tak Hanya di Jalan Kota, Aturan Ganjil Genap Juga Berlaku di 28 Gerbang Tol, Ini Daftarnya
Baca: Pengendara yang Langgar Aturan Ganjil Genap Akan Ditilang Denda Rp 500 Ribu
Meskipun ada peningkatan, Syafrin menyebut kenaikan jumlah penumpang angkutan umum tidak terlalu signifikan.
Sebab, system ganjil genap yang kini ditetapkan bertunuan untuk menekan mobilitas warga di masa pandemi Covid-19.
Bukan untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum.
"Dari pantauan kami, (masyarakat) tidak beralih ke angkutan umum karena tujuan kita melakukan pembatasan ini sebagai instrumen pengendalian pergerakan orang," ujarnya saat dikonfirmasi.
Untuk itu, ia mengaku, pihaknya kini juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrangi) dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan UMKM terkait pelaksanaan aktivitas perkantoran.
Baca: Presiden Joko Widodo Pertimbangkan Beri Gaji ke-13 untuk Tenaga Kesehatan
Baca: Belum Semua PNS Bisa Menikmati pencairan Gaji Ke-13, Menkeu Beri Penjelasan
Sebab, selain menerapkan ganjil genap, Pemprov DKI juga membatasi aktivitas perkantoran dengan menerapkan aturan maksimal 50 persen karyawan yanh bokeh bekerja di kantor.
"Kami koordinasikan terus dan indikatornya salah satunya di mobilitas.
Begitu volume lalu lintas tinggi, artinya di tengah pelaksanaan PSBB, mobilitas warga tetal tinggi dan pelaksanaan pengaturan di hulu, yaitu di tempat kerja belum efektif," kata dia.
Selain itu, Syafrin menyebut, pihaknya juga bakal secara rutin melakukan evaluasi terkait kinerja lalu lintas dan juga angkutan umum.
"Per minggu kami lakukan evaluasi, mulai kemarin kami sudah lakukan pengumpulan data," tuturnya.
Sementara itu, dalam pekan pertama penerapan kembali ganjil genap, Syafrin mengatakan adanya penurunan volume lalu lintas yang cukup signifikan.
Baca: Beredar Pesan Berantai soal Penerapan Ganjil Genap untuk Pengendara Motor, Polri: Hoaks
Baca: Daftar 28 Gerbang Tol di Jakarta yang Terkena Perluasan Ganjil Genap
"Volume lalu lintas di 25 ruas pemberlakukan ganjil genap mengalami penurunan antara 2,47 persen hingga 4,63 persen," ucapnya.
Penurunan volume lalu lintas ini pun sejalan dengan meningkatan kecepatan rata-rata kendaraan di 25 ruas jalan penerapan ganjil genap itu.
"Untuk kecepatan lalu lintas mengalami peningkatan ya antara 1,36 persen hingga 16,36 persen," ujarnya saat dikonfirmasi.
Penerapan kembali ganjil genap sebenarnya telah dimulai sejak 3 Agustus lalu.