AS Sebut Serangan Militer Korea Utara Bisa Sebabkan 200 Ribu Lebih Korban Hanya dalam 1 Jam

Tanpa senjata nuklir, Korea Utara dapat melakukan serangan yang sebabkan korban hingga 200 ribu lebih warga Korea Selatan dalam waktu satu jam saja.


zoom-inlihat foto
tentara-korea-utara-ss.jpg
Ed JONES / AFP
(FILES) Dalam file ini foto diambil pada 9 September 2018, tank Tentara Rakyat Korea (KPA) ikut serta dalam parade militer di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Tentara Korea Utara "sepenuhnya siap" untuk mengambil tindakan terhadap Korsel, kata media pemerintah pada 16 Juni 2020 dalam keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan pemimpinnya mengancam gerakan militer terhadap Seoul.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Serangan militer Korea Utara dikatakan bisa sebabkakan lebih dari 200.000 korban hanya dalam waktu satu jam.

Informasi tersebut dirilis oleh RAND Corporation, lembaga penguji atau think tank asal Amerika Serikat.

Diwartakan oleh Yonhap, RAND Corporation melaporkan hasil pengujiannya pada Jumat, (7/8/2020) lalu.

Lembaga tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini Korea Utara diprakirakan telah memiliki hampir 6.000 sistem artileri.

Sistem tersebut diprakirakan dapat menjangkau hampir seluruh bagian Korea Selatan yang padat penduduk.

Mengejutkan, angka yang dirilis oleh sang think tank belum termasuk dengan serangan senjata nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara.

Bahkan jika Korea Utara menggunakan senjata kimia, angka jumlah prakiraan korban bisa menjadi lebih banyak.

Baca: Meski Korea Utara juga Punya Senjata Nuklir, Jepang Nilai Ancaman Militer Tiongkok Lebih Berbahaya

Baca: Aktivitas Militer AS di Laut China Selatan Meningkat Menjadi Konfrontatif, Persiapkan Perang?

Pengujian dilakukan dengan lima skenario serangan

Masyarakat tengah melihat siaran berita televisi yang memperlihatkan rekaman uji coba rudal oleh Korea Utara di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/4/2020). Korea Utara menembakkan beberapa rudal secara bersamaan ke arah laut timur Korea Utara
Masyarakat tengah melihat siaran berita televisi yang memperlihatkan rekaman uji coba rudal oleh Korea Utara di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/4/2020). Korea Utara menembakkan beberapa rudal secara bersamaan ke arah laut timur Korea Utara (AFP/Jung Yeon Je)

Sebelumnya, RAND Corporation melakukan pengujian dari skenario lima jenis serangan yang mungkin dilakukan oleh Korea Utara.

Selain dari prakiraan jumlah sistem artileri yang dimiliki Korea Utara, think tank juga memperhitungkan berbagai faktor dalam pengujian.

Satu diantaranya adalah jumlah populasi daerah target potensial.

RAND Corporation kemudian melakukan perhitungan dari asumsi apakah penduduk di lokasi target sedang berada di dalam atau di luar ruangan.

Termasuk kemungkinan penduduk sedang berada di bangunan bawah tanah seperti stasiun kereta bawah tanah.

Dari faktor tersebut diketahui 5.700 artileri jarak jauh milik Korea Utara bisa menjangkau hingga Seoul dan Incheon.

Tak hanya itu, basis militer Angkatan Darat Amerika Serikat Camp Casey di Dongducheon juga akan terimbas.

Padahal jarak antara Seoul dengan Dongducheon adalah sejauh 60 kilometer.

Memiliki luas 10 kilometer persegi, Camp Casey disinggahi oleh ribuan personel militer AS.

Jika serangan benar dilakuakan oleh Korea Utara, maka 205.600 orang menajadi korban terdampak.

RAND Corporation juga menerangkan skenario serangan lainnya.

Skenario lain diantaranya serangan lima menit dengan target sekotor industri, dan satu menit di wilayah demiliterisasi atau perbatasan militer kedua negara (DMZ).

Think tank juga memiliki skenario serangan satu menit dan satu jam ke ibu kota negara Korea Selatan, Seoul.

Berdasarkan skenario tersebut, jumlah korban terendah adalah jika serangan satu menit dilakukan di DMZ.

Tantangan bagi Korea Selatan, Amerika Serikat dan aliansinya 

Foto diambil pada 26 Juli 2020 dan dirilis oleh kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) pada 27 Juli 2020. Dalam foto ditunjukkan bahwa Kim Jong Un menghadiri acara perayaan 67 tahun gencatan senjata Perang Korea di Pyongyang. Pada kesempatan tersebut Kim Jong Un menganugerahkan pistol peringatan 'Paektusan' pada para pimpinan tinggi militer Korea Utara.
Foto diambil pada 26 Juli 2020 dan dirilis oleh kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) pada 27 Juli 2020. Dalam foto ditunjukkan bahwa Kim Jong Un menghadiri acara perayaan 67 tahun gencatan senjata Perang Korea di Pyongyang. Pada kesempatan tersebut Kim Jong Un menganugerahkan pistol peringatan 'Paektusan' pada para pimpinan tinggi militer Korea Utara. (AFP PHOTO/KCNA VIA KNS)

Melalui laporan yang dirilis, lembaga think tank RAND Corporation mengatakan hasil pengujian mengarah pada Korea Selatan, Amerika Serikat dan aliansinya.

Terutama dalam meminimalisir konflik di Semenanjung Korea agar serangan militer dapat dihindari.

"Tujuan dari pengujian lima skenario tersebut adalah untuk menunjukkan tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh Korea Selatan, Amerika Serikat dan sekutu mereka jika Korea Utara melakukan serangan dengan artileri konvensional yang mereka miliki," kata laporan itu sepert yang diwartakan oleh Yonhap.

"Jika Korea Utara menyatakan akan melakukan serangan, maka Korea Selatan. Amerika Serikat dan aliansinya harus menghentikannya sekaligus menghindari adanya eskalasi konflik," lanjut laporan RAND Corporation.

Dikatakan oleh RAND Corporation, pengujian ini menjadi catatan penting bagi semua aktor negara yang terkait dengan konflik di Semenanjung Korea.

Sehingga aksi provokasi bisa diturunkan dan dapat menghindari konflik yang mengarag pada serangan militer.

"Jika serangan militer terjadi, imbasnya akan sangat mahal dan berdarah," tegas RAND Corporation.

Baca: Mampu Kemudikan Mobil saat Berusia Tiga Tahun, Kisah Kim Jong Un Masuk Kurikulum di Korea Utara

Baca: Setelah Iran dan China, Kini Korea Utara Berani Beri Peringatan Perang Nuklir pada Amerika Serikat

Baca: Laporan PBB Sebut Korea Utara Kemungkinan Tengah Merakit Miniatur Senjata Nuklir

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Patah Hati yang

    Patah Hati yang Kupilih adalah sebuah film drama
  • Film - Mr. Bean Kesurupan

    Mr. Bean Kesurupan Depe adalah sebuah film Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved