Dinilai Langgar Kode Etik, Unair Resmi Keluarkan Gilang 'Bungkus' Pelaku Fetish Jarik

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo mengkonfirmasi jika Uanir telah mengeluarkan Gilang.s


zoom-inlihat foto
tangkapan-layar-soal-thread-fetish-kain-jarik-yang-viral-di-twitter.jpg
Twitter
Tangkapan layar soal thread Fetish Kain Jarik yang viral di Twitter(Twitter)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembil tindakan tegas dengan mengeluarkan Gilang, pelaku pelecehan seksual fetish kain jarik.

Gilang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unair.

Dia dinilai telah melanggar kode etik dan mencoreng nama baik Unair.

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo mengkonfirmasi jika Uanir telah mengeluarkan Gilang.

"Unair telah mengambil keputusan melakukan droup out (DO) kepada yang bersangkutan sesuai keputusan komite etik kampus," kata Suko Widodo saat dikonfirmasi, Rabu (5/8/2020).

Baca: Kasus Fetish Kain Jarik Mahasiswa Unair, Psikolog Sebut Pelaku Miliki 3 Gangguan Sekaligus

Baca: Pengakuan Korban Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik, Mengaku Jijik dan Berharap Pelaku Dipenjara

Tindakan Gilang, menurut Suko dianggap mencoreng nama baik Unair sebagai institusi pendidikan yang menjunjung nilai-niai moral.

Pertimbangan lainnya, pihak kampus juga mempertimbangkan pengaduan sejumlah korban yang merasa dilecehkan dan direndahkan martabatnya oleh Gilang.

"Jika memang memenuhi unsur kriminal, kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum," ujar Suko.

Sebelum keputusan DO diambil, Rektor Unair Prof Muhammad Nasih telah mengonfirmasi yang bersangkutan beserta orangtua sebagai wali mahasiswa.

"Pihak wali mahasiswa menyesali perbuatan putranya dan menerima apapun keputusan pihak kampus," ucap Suko.

Ilustrasi korban 'gilang bungkus jarik' yang beredar di media sosial.
Ilustrasi korban 'gilang bungkus jarik' yang beredar di media sosial. (tribunnewsmaker.com)

Sebelumnya Wakil Dekan I FIB Unair Puji Karyanto mengatakan, klarifikasi dilakukan dalam rapat virtual yang digelar Senin (3/8/2020).

Gilang tak bisa hadir dalam rapat tersebut.

Rapat itu, kata Puji, dihadiri ibu dan kakak Gilang.

Dalam rapat itu, keluarga menyesalkan perbuatan Gilang yang diduga melakukan pelecehan seksual berkedok penelitian 'fetish kain jarik'.

"(Hasil rapat klarifikasi) tidak dapat disampaikan secara terbuka.

Intinya keluarga menyesalkan atas apa yang sudah dilakukan oleh puteranya," kata Puji ketika dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).

Baca: Teman Seangkatan Pelaku Fetish Jarik G Dilecehkan di Kos, Ditutup Selimut dan Tak Bisa Bergerak

Baca: Korban Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik Mengaku Dibuat Tak Berkutik, Curiga Diberi Sesuatu

Universitas Airlangga Surabaya
Universitas Airlangga Surabaya (instagram/exploreunair)

Kasus pelecehan fetish kain jarik ini terungkap setelah beredar utasan korban di Twitter sejak Kamis (30/7/2020).

Berita tersebut pun langsung menjadi trending topik di Twitter.

Lewat utasan tersebut, si penulis sekaligus korban yakni @m_fikris melampirkan tangkapan layar percakapannya dengan Gilang.

Peristiwa itu terjadi saat korban menjadi peserta mahasiswa baru.

Korban dan pelaku berkuliah di kampus yang berbeda.

Gilang tiba-tiba mem-follow akun Instagram korban dan dari situ keduanya intens berkomunikasi.  

Pelaku meminta korban bersedia dibungkus dengan kain jarik selama tiga jam layaknya jenazah manusia yang meninggal dunia dengan alasan hal itu untuk riset.

Baca: Fetish Bukan Penyakit yang Bisa Disembuhkan, Ini Penjelasan Dokter Kejiwaan

Baca: Unair Imbau Korban Gilang Bungkus untuk Segera Lapor, Hingga Kini Total 15 Orang Sudah Buat Aduan

Tangkapan layar soal thread Fetish Kain Jarik yang viral di Twitter(Twitter)
Tangkapan layar soal thread Fetish Kain Jarik yang viral di Twitter(Twitter) (Twitter)

Salah satunya yang menyatakan bahwa pelaku akan memberi bayaran.

"Gimana dek? Nanti aku dobel deh bayarannya," kata Gilang dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut.

Namun sebelumnya, sang korban atau sang penulis utas yakin mau membantu pelaku karena dimintai bantuan dalam menulis riset.

Gilang meyakinkan korban-korbannya untuk membantunya dalam menulis riset yang melibatkan korban dililit atau dibungkus dengan kain jarik.

Penulis utas tersebut mengaku hanya ingin membantu karena untuk kebutuhan riset Gilang.

Dalam twitnya, korban juga melaporkan aksi G ke ke institusi tempat G berkuliah.

"Untuk pihak @Unair_Official dan @BEMFIBUA ada seorang mengaku sebagai mahasiswa anda dan telah melalukan pelecehan seksual kepada saya dan beberapa orang, mohon untuk ditindaklanjuti," tulis pemilik akun @M_fikris.

(Tribunnewswiki.com/SO/Kompas.com/ Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Unair Pelaku Fetish Kain Jarik di-DO, Ini Pertimbangannya"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved