Sebut Anak-Anak 'Hampir Kebal' dari Virus Corona, Postingan Donald Trump di Facebook Ditarik

Trump dianggap telah melanggar peraturan karena berbagi informasi yang keliru mengenai virus corona.


zoom-inlihat foto
presiden-as-donald-trump-berbicara-ketika-ia-meninggalkan-gedung-putih-di-washington-dc.jpg
Nicholas Kamm / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara ketika ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada tanggal 31 Juli 2020 dalam perjalanan ke Florida. Postingan Trump di Facebook ditarik karena dianggap menyebarkan informasi yang keliru tentang virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Facebook pada Rabu, (5/8/2020), menarik sebuah postingan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Perusahaan media sosial itu mengatakan Trump telah melanggar peraturan karena berbagi informasi yang keliru mengenai virus corona.

Dilansir dari Reuters, (6/8/2020), postingan itu berisi sebuah video klip dari sebuah wawancara dengan Fox & Friends pada hari sebelumnya.

Saat itu, Trump mengklaim anak-anak "hampir kebal" dari infeksi virus corona".

"Video ini termasuk klaim salah bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19, yang merupakan pelanggaran terhadap kebijakan kami seputar informasi keliru tentang Covid yang membahayakan," kata juru bicara Facebook

Selain itu, tindakan yang kurang lebih sama juga dilakukan oleh Twitter terhadap akun kampanye Trump @TeamTrump.

Baca: Bersihkan Aplikasi China, Pemerintahan Donald Trump: TikTok dan WeChat adalah Ancaman Signifikan

WASHINGTON, DC - 23 JULI: Presiden AS Donald Trump melempar bola ke Lapangan Selatan Gedung Putih pada 23 Juli 2020 di Washington, DC.
WASHINGTON, DC - 23 JULI: Presiden AS Donald Trump melempar bola ke Lapangan Selatan Gedung Putih pada 23 Juli 2020 di Washington, DC. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Twitter memutuskan menyembunyikan video tersebut karena dianggap melanggar peraturan mengenai informasi keliru tentang Covid-19.

Agar bisa kembali bercuit, akun itu harus menghapus cuitan yang melanggar itu, kata juru bicara Twitter.

Tidak hanya Facebook dan Twitter, YouTube juga menarik video itu karena melanggar kebijakan mereka.

Meski sudah dihapus di ketiga media sosial, video itu masih bisa tersedia di laman Fox News.

Tim kampanye The Trump kemudian menuduh perusahan-perusahaan media itu bias terhadap Trump.

Mereka justru mengatakan Trump menyampaikan sebuah fakta.

Baca: Khawatirkan Keamanan, Donald Trump Beri Waktu 45 Hari pada ByteDance untuk Jual TikTok ke Microsoft

"Perusahaan media sosial bukan yang menentukan kebenaran," kata Courney Parella, juru bicara kampanye.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan mayoritas pasien Covid-19 adalah orang dewasa.

Beberapa anak-anak dan bayi juga ada yang sakit karena infeksi virus corona.

Mereka juga bisa menularkannya kepada orang lain.

Menurut analisis WHO, dari 6 juta kasus Covid-19 antara 24 Februari dan 12 Juli, sekitar 4,6 persennya adalah anak-anak berumur 5-14 tahun.

Pihak Gedung Putih belum memeberikan tanggapan.

Baca: Presiden Donald Trump Akan Segera Blokir TikTok, Berdalih Aplikasi Ini Membahayakan dan Jadi Ancaman

Namun, dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, Trump kembali mengulang klaimnya bahwa virus corona hanya berdampak kecil kepada anak-anak.

"Anak-anak dapat mengatasinya dengan sangat baik," kata dia kepada wartawan.

Dia mengatakan sistem kekebalan anak-anak sangat kuat dan itu didasarkan pada statistik.

Itu adalah pertama kalinya Facebook menghapus postingan Trump karena informasi yang keliru, kata juru bicara Facebook.

Tim WHO menyelidiki asal-usul virus corona bersama ilmuwan Wuhan 

Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China yang menyelidiki asal usul Covid-19 berdiskusi panjang lebar dan bertukar pikiran dengan para ilmuwan di Wuhan.

Hal ini dikatakan oleh salah satu juru bicara pada Rabu (4/8/2020), dilansir dari Reuters (5/8/2020).

Pembicaraan ini, kata dia, termasuk info terbaru tentang penelitian kesehatan hewan.

Wuhan sempat menjadi wilayah terdampak Covid-19 paling parah dan diduga menjadi asal kemunculan virus corona.

Setelah wabah muncul dan mendapati beberapa pasien adalah pedagang, China menutup pasar hewan di Wuhan.

WHO mengatakan virus corona kemungkinan besar datang dari kelelawar dan mungkin juga memiliki inang hewan perantara.

Baca: WHO Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Dilakukan Awal 2021

Seorang pekerja mengangkat papan ketika instalasi di rumah sakit darurat terbesar di Wuhan, Hubei, China, yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dibongkar, 29 Juli 2020.
Seorang pekerja mengangkat papan ketika instalasi di rumah sakit darurat terbesar di Wuhan, Hubei, China, yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dibongkar, 29 Juli 2020. (STR / AFP)

Hasil penyelidikan WHO ini sangat ditunggu oleh para ilmuwan dan pemerintah di seluruh dunia, tak terkecuali Amerika Serikat yang melobi misi tersebut.

Sebelumnya, Pemerintahan Trump dikabarkan menuduh WHO 'China-sentris'.

AS juga berencana meninggalkan WHO karena penanganan pandemi yang dilakukan organisasi kesehatan itu dianggap tidak memuaskan.

"Tim berdiskusi panjang lebar dengan rekan-rekan dari China dan menerima informasi terbaru tentang studi epidemiologi, analisi biologi dan genetik, dan penelitian kesehatan hewan," kata Christian Lindmeier, juru bicara WHO, kepada wartawan.

Baca: WHO Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Dilakukan Awal 2021

Misi tiga pekan sebelumnya, yang melibatkan dua spesialis kesehatan hewan dan epidemiologi, bertujuan meletakkan dasar untuk tim dari China dan pakar internasional yang akan mengungkap bagaimana virus coroba melompat dari hewan ke manusia.

Namun, Lindmier tidak memberikan detail mengenai waktu dan susunan misi yang lebih luas itu.

Kerangka acuan dari misi itu, kata dia, dihasilkan bersama dengan pihak berwenang China dalam bentuk draf dan tidak tersedia untuk umum.

Baca: Pakar Virus China Bongkar Kebobrokan WHO Saat Tangani Corona Hingga Menjadi Pandemi Global

Ada kesensitifan di susunan tim, karena jika ada pengecualian ahli AS, misi itu akan menjadi kontroversial.

Selain itu, hal lainnya adalah seberapa besar akses yang diberikan oleh China.

Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mengatakan virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Namun, mereka tidak memberi bukti dan China juga menyangkalnya.

Sebaliknya, para ilmuwan dan agen intelijen AS berkata virus corona jenis baru muncul secara alami.

Kepala Kedaruratan WHO, Mike Ryan, pada Senin (3/8/2020) mengatakan mungkin ada kejutan.

"Fakta bahwa alarm kebakaran dipicu (di Wuhan) tidak selalu berarti bahwa di situlah tempat penyakit (Covid-19) berpindah dari hewan ke manusia," kata dia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tyo)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved