TRIBUNNEWSWIKI.COM - Banyak yang percaya jika menyusui anak bisa mencegah kanker payudara.
Dalam dunia medis pun, aktivitas menyusui ini memang sering dihubungkan dengan adanya penurunan risiko kanker payudara.
Tapi benarkah asumsi tersebut?
Ternyata, beberapa penelitian telah mengungkapkan jika hal tersebut bukan hanya sekedar mitos.
Bagaimana bisa aktivitas menyusui anak mampu menurunkan risiko kanker payudara tersebut?
Baca: Posisi Bercinta Aman yang Direkomendasikan Dokter Saat Sedang Hamil Sesuai Trimester Kehamilan
Baca: Amankah Ibu Hamil Makan Daging Kambing? Begini Penjelasan Ahli Gizi dari Inggris
Dikutip Tribunnewswiki dari Parents via Kompas.com, ada 4 penelitian yang mendukung pendapat tersebut.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Archives of Internal Medicine, wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara mengurangi risiko terkena penyakit yang sama sebelum menopause.
Bahkan hampir 60 persen apabila wanita tersebut menyusui.
Mendukung penelitian sebelumnya, penelitian lain pun juga mengatakan menyusui bisa mengurangi risiko beberapa jenis kanker payudara agresif sampai 20 persen dibanding wanita yang tidak menyusui.
Malangnya, satu kelompok yang tampaknya tidak mengalami efek yang sama.
Kelompok ini merupajan orang Amerika-Afrika.
Terungkap, wanita kulit putih mengalami kanker payudara lebih sering setelah menopause dibanding wanita Amerika-Afrika. Meski begitu, wanita Amerika-Afrika muda lebih mungkin menghadapi kanker payudara yang agresif dibanding wanita kulit putih.
Hal ini disebabkan kemungkinan karena karena wanita kulit hitam lebih jarang menyusui.
Sementara menurut Centers for Disease Control and Prevention, secara substansial lebih sedikit bayi Amerika-Afrika yang diberi asi daripada bayi kulit putih.
Hasil tersebut menampilkan, menyusui terbukti mempunyai perlindungan terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi anak maupun ibu sendiri.
Baca: Viral, Oknum Pegawai Starbucks Intip Payudara Pembeli Lewat CCTV, Manajemen: Tak Bisa Ditoleransi
Baca: Rapper Nicki Minaj dan Kenneth Petty Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya
Diketahui, qanita kulit hitam lebih mungkin tidak memperoleh dukungan untuk menyusui bayinya di tempat kerja.
Masyarakat yang kurang mendukung terkait hal ini bisa menjadi pengaruh sikap budaya mereka untuk tidak menyusui.
Kemudian saat 2014, CDC melaporkan ada rumah sakit dengan populasi pasien Amerika-Afrika dengan jumlah yang lebih banyak cenderung tidak mempromosikan ASI.
Selanjutnya ada pendapat dari Virginia Borges, direktur pusat kanker Universitas Colorado untuk program kanker payudara wanita mengungkap hal tersebut di Science Alert.
Borges mengatakan, menyusui bayi mengubah struktur payudara ibu.