"Susah untuk mendeskripsikan teknik balapnya Fabio, tetapi dia tak pernah membuat kesalahan," kata Johan Stigefelt, direktur tim Petronas SRT, dikutip dari Corsedimoto.
"Dia selalu membawa moto di tempat yang sama, di area pengereman yang sama, di manapun itu. Itu sangat akurat dan tak pernah membuat kesalahan. Ini benar-benar mengejutkan ketika kami mengecek datanya," kata dia menjelaskan.
"Pembalap lain selalu membuat kesalahan: mereka mengerem terlalu telat atau melaju terlalu cepat di tikungan, tetapi Fabio sangat presisi," katanya.
"Ini adalah keunggulannya dibanding pembalap lain," kata dia mengungkapkan.
Baca: Marc Marquez Jatuh di MotoGP Jerez, Manajer Repsol Honda: Tak Ada yang Perlu Disesali
Baca: Penampakan Masker para Pembalap MotoGP di Jerez, dari Valentino Rossi hingga Marc Marquez
Manajemen ban menjadi rahasia kesuksesan di MotoGP era Michelin.
Namun, ada perbedaan Quartararo dengan pembalap Yamaha lain.
"Maverick Vinales bernar-benar harus berjuang dengan ban itu, tetapi Fabio todak, meski setup motor mereka sangat mirip," katanya.
Selain itu, dia mengatakan Jerez adalah sirkuit tempat Yamah M1 menjadi unggul.
Namun, Stigefelt juga juga mengungkap bahwa Brno dan Spielberg akan menjadi sirkuit yang sudah ditaklukkan Yamaha.
(TribunnewsWiki/Tyo)