Sedangkan sang perempuan adalah RW (33) yang merupakan satu dari penumpang travel yang dikemudikan S.
RW adalah warga Tanjung Makmur, Padamaran Timur, OKI, Sumatera Selatan.
Diduga, sebelum tewas di dalam mobil, S dan RW (33) melakukan hubungan badan.
"Yang pasti berdasarkan hasil visum itu vaginanya ada luka lecet," ungkap Yudhis.
"Diduga akibat benda tumpul, terus ada bercak sperma, diduga sudah melaksanakan hubungan intim," lanjutnya.
Berdasarkan keterangan dari keluarga, keduanya tidak memiliki hubungan apa pun meskipun bertempat tinggal di satu kecamatan.
Keduanya juga bukan merupakan pasangan karena masing-masing sudah memiliki keluarga.
"Saling kenal satu kecamatan kan, bukan (pasutri). Keduanya sudah berkeluarga," ujar Yudhis.
Berdasarkan hasil pemeriksan di tubuh keduanya, tidak ditemukan luka bekas tanda-tanda kekerasan.
Dugaan bisnis travel illegal
Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Juni menjelaskan pada Sripoku.com bahwa pihaknya baru mengetahui informasi mengenai ditemukan dua penumpang di dalam mobil Innova BG 1795 J dari media.
Selain itu diakuinya juga dari data yang ada di Samsat, mobil tersebut sama sekali belum di balik nama.
"Kita masih lakukan pengecekan, apakah pajak hidup atau mati. Karena, biasanya kalau sudah beberapa kali berpindah tangan, sangat jarang untuk membayar pajak lantaran tidak ada identitas atau KTP sesuai di STNK," kata Juni saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).
Dikatakan Juni, mobil tersebut dimungkinkan dijadikan bisnis travel gelap.
Terlebih berdasarkan fakta lapangan, terdapat 6 penumpang lain yang diangkut oleh supir dengan tujuan Palembang-Blora.
Selain itu mobil yang digunakan juga belum membayar pajak.
Setelah ditelusuri, pemilik mobil tersebut ternyata sudah beberapa kali berpindah tangan.
Dikonfirmasi oleh Kepala Desa (Kades) Terentang Rudi Zaini, mobil tersebut pernah dimiliki oleh warganya bernama Zuhri.
Namun mobil tersebut oleh Zuhri sudah dijual.
"Mobil itu di jual sejak Tahun 2009 lalu ke showroom Palembang, dan dibeli kembali oleh orang Pelajau, dan dijual pada orang Pulau, dan jual lagi pada orang Pampangan," ujar sang Kades, Senin (27/7/2020).