TRIBUNNEWSWIKI.COM - Joko Widodo (Jokowi) menjumpai Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, meminta agar tak merekomendasikan Wahyu Purwanto untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sekjen Nasdem yang juga merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Menurut Johnny, permintaan itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Dapat saya konfirmasi bahwa betul ada pembicaraan antara Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem yang akhirnya menetapkan tidak melanjutkan pencalonan Pak WP dalam Pilkada Gunungkidul," kata Johnny kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Meski begitu, Johnny enggan mengungkapkan secara rinci alasan Presiden Jokowi meminta Nasdem agar tidak mengusung ipranya.
Baca: Achmad Purnomo Ogah Jadi Tim Pemenangan Gibran di Pilkada Solo 2020: Tanpa Saya Gibran Pasti Menang
Baca: Selain Gibran & Bobby Nasution, Anak Maruf Amin hingga Keponakan Prabowo Juga Ramaikan Pilkada 2020
Johnny hanya menyebutkan bahwa faktor kekerabatan yang menjadi salah satu pemicunya.
"Ada banyak alasannya, termasuk mempertimbangkan faktor kekerabatan," kata Johnny seperti dilansir oleh Kompas.com.
Johnny memastikan, sebagai partai politik pengusung dan pendukung Presiden Jokowi sejak 2014, Nasdem sangat menghargai masukan yang disampaikan oleh politisi PDI-P itu.
Nasdem pun akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan Wahyu Purwanto.
Diberitakan, ipar Presiden Joko Widodo bernama Wahyu Purwanto menyatakan mundur dari pencalonan Bupati Gunungkidul, Yogyakarta, melalui Partai Nasdem.
Dikutip dari Kompas TV, Wahyu menyatakan pengunduran dirinya tak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo.
Selain Jokowi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga merekomendasikan untuk mundur.
"Barangkali Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh memang melihat potensi saya yang tidak di politik," ujar Wahyu Purwanto.
Wahyu mengakui bahwa potensinya memang bukan di politik, melainkan di bidang sosial.
Namun, Ia membantah jika pengunduran dirinya ini terkait isu dinasti politik dari Presiden Joko Widodo yang belakangan ini santer terdengar.
Menurutnya, kerabat Jokowi yang kebetulan maju juga sebagai calon kepala daerah merupakan hak politik sebagai warga negara.
"Kalau saya berbelok dari politik ke sosial bukan berkaitan dengan dinasti politik, saya yakin Pak Jokowi seorang demokrat sejati, mengapresiasi hak warga negara, ingin berpartisipasi di bidang politik," kata Wahyu.
"Oleh sebab itu beliau juga memberikan kebebasan kepada putra, mantunya, dan sebagainya sebagai warga yang memiliki hak politik," ucap Wahyu.
Baca: Gibran Maju di Pilkada Solo, Pakar Sosiologi: Dia Harus Bisa Buktikan Tak Ada Politik Dinasti
Baca: Sapi Kurban Jokowi Rp 89 Juta Diperlakuan Spesial hingga Diberi Karpet Rp 2 Juta Agar Tidur Nyenyak
Wahyu mengaku sering bertemu dengan Jokowi sebagai keluarga.
Namun demikian, pihaknya ditemui dan diminta secara khusus oleh Jokowi terkait pengunduran diri dari pencalonan bupati Gunungkidul.
"Kalau dalam keluarga sering bertemu pastinya. Tapi kalau untuk arahan ini sifatnya khusus," kata Wahyu.
Calon pengganti Wahyu
Ketua DPW Partai Nasdem DIY Subardi mengatakan, hingga kini DPW Partai Nasdem DIY masih menunggu DPP terkait siapa yang akan mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai calon bupati dan wakil Bupati Gunungkidul.
Menurut dia, Nasdem yang memiliki 9 kursi sudah cukup untuk mencalonkan sendiri bupati dan wakilnya.
Namun tetap membuka untuk berkoalisi dengan partai lain.
Selain Wahyu Purwanto, ada nama Mayor Sunaryanta yang masuk ke tahap penjaringan partai.
Namun keputusan siapa nantinya yang akan diusung masih belum bisa dipastikan.
"Ada sepuluh (yang mendaftar ke Nasdem) kita konsulidasikan dulu," ucap Subardi seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: Anak Yusril Ihza Mahendra Diusung Partai Demokrat di Pilkada Belitung Timur 2020
Baca: Jubir Istana Fadjroel Rachman Sebut Pilkada 2020 Bisa Menciptakan Banyak Lapangan Kerja
Pihaknya juga berterima kasih kepada Wahyu Purwanto dan relawannya.
"Pak Wahyu bagian dari pada keluarga Pak Jokowi dan dibutuhkan untuk kegiatan sosial," ucap Bardi.
Bardi mengaku diperintahkan Surya Paloh untuk menyampaikan hal itu ke Wahyu.
Namun, karena tugas politik kenyataan pahit itu harus disampaikan ke Wahyu seminggu lalu di Jakarta.
Diakuinya, Wahyu akhirnya menerima karena, menurut dia, memiliki jiwa kenegarawanan yang kuat dan menerima dengan lapang dada.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekjen Nasdem Benarkan Jokowi Minta Surya Paloh Tak Usung Iparnya pada Pilkada"