Fenomena Suhu Dingin di Indonesia, Penyebab dan Tips Kesehatan untuk Menghadapinya

Suhu dingin ini dirasakan di sejumlah wilayah yang sudah memasuki puncak musim kemarau


zoom-inlihat foto
ilustrasi-suhu-dingin-2.jpg
Tribun Jabar/Pixabay
Ilustrasi suhu dingin. Beberapa wilayah di Indonesia dilanda suhu dingin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan suhu dingin ini merupakan pertanda datangnya puncak musim kemarau.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belakangan ini sebagian wilayah di Indonesia dilanda suhu dingin.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan suhu dingin ini merupakan pertanda datangnya puncak musim kemarau.

"Semakin cerah langit di musim kemarau akan semakin dingin udara dirasakan pada malam dan menjelang pagi hari," kata Herizal, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Minggu (26/7/2020).

Menurut dia, suhu dingin ini memang sudah terjadi dan dirasakan di sejumlah wilayah yang sudah menjelang puncak musim kemarau.

Kemarau identik dengan dingin?

Musim kemarau identik dengan suhu panas di siang hari dan dingin di malam harinya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Masih berdasarkan penjelasan Herizal, saat musim kemarau terutama saat menjelang dan puncaknya, pada umumnya langit terlihat cerah sepanjang hari, baik siang maupun malam.

Ini memuat radiasi matahari tidak terhalang dan bisa masuk ke permukaan Bumi sehingga siang hari di musim kemarau terasa hangat bahkan panas.

Baca: Jawa Tengah Diguyur Hujan, Apakah Terkait Fenomena Aphelion? BMKG Beri Tanggapan

Baca: Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Alami Kekeringan Selama Musim Kemarau 2020, Cek Daerahmu

Sebaliknya, saat malam tiba, radiasi Bumi yang lepas ke angkasa luar juga akan berlangsung dengan optimal, karena kondisi langit yang cerah.

"Ketika malam hari radiasi yang diterima dari Matahari nol, sedangkan radiasi Bumi yang lepas ke angkasa maksimal. Pada kondisi seperti ini kondisi udara pada malam hari menjelang dan pada puncak kemarau lebih dingin dibanding kondisi udara malam hari di musim hujan," kata Herizal.

Ilustrasi suhu dingin
Ilustrasi suhu dingin (Pixabay/MabelAmber)

Kandungan uap air di atmosfer rendah

Sementara itu, prakirawan cuaca BMKG, Nanda Alfuadi menyebutkan faktor yang membuat suhu dingin di musim kemarau salah satunya karena kandungan uap di atmosfer yang cukup rendah.

"Kandungan uap air di atmosfer yang cukup rendah di wilayah Indonesia bagian selatan dalam beberapa pekan ini menyebabkan radiasi gelombang panjang dari Bumi yang dapat menghangatkan atmosfer Bumi lapisan bawah, terlepas ke angkasa," kata Nanda.

Oleh karena itu, energi penghangat ini jumlahnya akan lebih kecil dibandingkan saat kandungan uap air di atmosfer cukup tinggi.

Angin dari selatan

Selain itu, ada faktor lain yang membuat wilayah di bagian selatan Indonesia terasa dingin belakangan ini.

Faktor itu adalah kecepatan angin dari selatan.

Baca: BMKG Sebut 51,2 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau, Ini Daftar Wilayahnya

"Kondisi atmosfer yang cukup kering tersebut diperkuat dengan kecepatan angin dari selatan Indonesia yang cukup kuat sehingga seolah udara di Indonesia bagian selatan terasa semakin dingin," kata Nanda.

Meski sudah terasa cukup dingin, menurutnya saat ini belum lah sampai pada puncak musim kemarau.

Dengan kata lain, suhu dingin masih bisa terus meningkat seiring masuk ke puncak musim.

"Diperkirakan pada Agustus dan awal September nanti kondisi dingin akan semakin terasa di wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT," kata Nanda.

Wilayah yang memasuki musim kemarau

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, Minggu (26/7/2020) memaparkan sudah ada sejumlah wilayah di Indonesia yang memasuki musim kemarau.

Hal itu didasarkan pada pemantauan yang dilakukan di 342 ZOM di Indonesia.

Dari total wilayah yang dipantau, 69 persen di antaranya dinyatakan telah masuk musim kemarau.

Wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

- Nusa Tenggara Timur

- Nusa Tenggara Barat

- Bali

- Jawa Timur

- Sebagian besar Jawa Tengah

- Sebagian besar Jawa Barat

- Pesisir utara Banten

- DKI Jakarta

- Sumatera Selatan bagian timur

- Jambi bagian timur

- Sebagian besar Riau

- Sebagian besar Sumatera Utara

- Pesisir timur Aceh

- Kalimantan Tengah bagian selatan

- Kalimantan Timur bagian timur

- Kalimantan Selatan bagian utara

- Sulawesi Barat bagian selatan

- Pesisir selatan Sulawesi Selatan

- Sulawesi Utara bagian utara

- Maluku bagian barat

- Papua Barat bagian timur

- Papua bagian utara dan selatan

Tips menghadapi suhu dingin

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Ari Fahrial Syam mengatakan ada sejumlah tips agar tetap bisa sehat selama musim kemarau dan udara dingin melanda.

Seperti diberitakan Kompas.com, ada 4 tips yang patut untuk dicoba.

Pertama, menggunakan jaket, pakaian berlapis, topi, kaus kaki tebal, sarung tangan, pakaian yang dapat menutup seluruh bagian tubuh saat berada di luar ruangan.

"Tiada lain untuk menyiasati udara dingin kita harus menutupi badan kita agar udara dingin yang menyengat tidak langsung kontak dengan kulit," kata Ari, Minggu (26/7/2020).

Tips kedua, menggunakan pakaian yang kering dan bersih.

Alasannya, udara dingin yang menyengat dan langsung kontak dengan kulit bisa menyebabkan kulit kering.

Jadi, selain menggunakan pakaian kering, Ari menyebutkan, memakai lotion juga penting agar kulit tetap lembab dan tidak menimbulkan luka.

Selanjutnya, penting juga untuk mengolesi krim padabagian bibir dan area sekitar hidung agar tidak kering dan terluka.

Jika kering dan terluka, maka nafsu makan bisa turun. Selain itu, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami mimisan.

"Mimisan atau keluar darah dari hidung sering terjadi pada orang yang mengalami kekeringan pada lubang hidungnya," ujar Ari.

Terakhir, Ada saran untuk cukup minum air untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan.

Jika dehirasi terjadi, maka hal itu dapat memperburuk kondisi kesehatan di saat udara dingin.

(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Luthfia Ayu Azanella)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suhu Dingin di Indonesia: Penyebab, Wilayah yang Mengalami, dan Tips Kesehatan"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved