Kim Jong Un Berlakukan Situasi Darurat Negara setelah Covid-19 Pertama Muncul di Korea Utara

Negara Korea Utara akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan adanya orang dengan infeksi Covid-19 pertama di negeri tersebut.


zoom-inlihat foto
kim-jong-un-di-peresmian-pabrik-pupuk-4.jpg
STR / KCNA VIA KNS / AFP
Gambar ini diambil pada tanggal 1 Mei 2020 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada tanggal 2 Mei 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk menandai penyelesaian pabrik pupuk fosfat Sunchon di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara.


Kim memerintahkan penyelidikan terhadap unit-unit militer di sepanjang perbatasan tempat orang itu dicurigai menyeberang untuk "melaksanakan hukuman berat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan." 

Hukuman berat warga tak bermasker

Virus corona di Korea Utara akhirnya diakui pemerintah setempat.

Bersamaan itu, pemerintah Korea Utara langsung mengambil tindakan tegas dengan memberlakukan aturan ketat terkait pencegahan penyebaran virus corona.

Pemerintah Korea Utara menerapkan hukuman tegas bagi warga yang tidak mengenakan masker.

Warga Korea Utara dilaporkan terancam menghadapi kerja paksa selama tiga bulan jika mereka ketahuan tak mengenakan masker. Aturan ini berlaku ketika berada di tempat umum untuk mencegah virus corona.

Bedanya seperti diberitakan Daily Star Rabu (22/7/2020), Pyongyang menambahkannya dengan hukuman keras bagi siapa pun yang melanggar.

Warga memberikan penghormatan di hadapan patung mediang pemimpin Korea Utara terdahulu, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, Rabu, (15/4/2020) di Mansu Hill, Pyongyang, Korea Utara. Penghormatan dilakukan untuk memperingati hari lahir Kim Il Sung atau yang dikenal dengan Hari Matahari.
Warga memberikan penghormatan di hadapan patung mediang pemimpin Korea Utara terdahulu, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, Rabu, (15/4/2020) di Mansu Hill, Pyongyang, Korea Utara. Penghormatan dilakukan untuk memperingati hari lahir Kim Il Sung atau yang dikenal dengan Hari Matahari. (AFP/KIM WON JIN)

Sejumlah mahasiswa akan direkrut untuk melaksanakan "patroli masker", di mana mereka akan mengawasi warga yang tak menutupi mulut dan hidungnya dengan benar.

Setiap orang yang melanggar protokol dengan ketahuan tak mengenakannya bakal dijatuhi hukuman kerja paksa selama tiga bulan.

Sumber internal negara komunis itu kepada Radio Free Asia mengungkapkan, mereka sudah memberlakukan aturan itu sejak 16 Juli lalu.

Tim pengawas itu tidak hanya diatur di ibu kota.

Tetapi juga di setiap provinsi dengan mendapatkan bantuan dari penegak hukum.

"Mahasiswa maupun pelajar sekolah nantinya akan mendapatkan mandat guna melakukan penindakan terhadap masyarakat yang tak taat aturan," ujar sumber tersebut.

Pejabat anonim itu menerangkan, setiap orang yang tidak mematuhi peraturan bakal mendapat hukuman. Tak peduli apakah mereka orang terpandang.

Baca: Masih Berstatus Perang Sejak 70 Tahun Silam, Korea Selatan Ingin Berdamai dengan Korea Utara

Baca: Pihak Korea Utara Bongkar Kebiasaan Buruk Korea Selatan: Berhenti Ikut Campur Urusan Nuklir!

Dibawa ke kamp kerja paksa diketahui merupakan hukuman yang umum di negara tetanggap Korea Selatan tersebut karena kejahatan yang bermacam-macam.

Mereka yang dimasukkan ke dalam fasilitas tersebut biasanya melontarkan kritikan kepada Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, atau berusaha membelot.

Menurut keterangan para penyintas, mereka yang sudah masuk ke sana akan dipenjara bertahun-tahun, disiksa, atau dibiarkan kelaparan.

Selain sanksi ketat, Korea Utara juga mewajibkan para pekerja di perbatasan untuk dikarantina, melarang adanya pertemuan dalam besar, serta memakai masker. 

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Kontan.co.id berjudul Kim Jon Un sebut virus corona sudah masuk ke Korea Utara, nyatakan keadaan darurat.





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved