TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sudah lebih dari dua pekan semenjak kematian Yodi Prabowo, Editor Metro TV terungkap ke publik.
Beredar kabar simpang siur terkait kematian pria yang jenazahnya di temukan oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Jenazah Yodi di temukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB.
Kematian Yodi masih menyisakan banyak misteri.
Baca: 10 FAKTA Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Tak Dibunuh: Pesan Aneh buat Pacar hingga Motif Bunuh Diri
Baca: Polisi Duga Yodi Prabowo Bunuh Diri Karena Depresi Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Ada yang menyebut kematiannya karena pembunuhan, namun di lain sisi ada juga dugaan tentang bunuh diri.
Berikut kronologi perjalanan Yodi Prabowo sebelum ditemukan meninggal dunia hingga saat ini:
7 Juli 2020: Yodi berpamitan dengan ibundanya untuk berangkat ke kantor pada Selasa (7/7/2020)
Diketahui editor Metro TV ini masuk kerja setelah empat hari cuti.
Yodi masuk kerja sore sampai malam hari.
Diketahui sang pacar sempat berkomunikasi dengan Yodi pada pukul 22.00 WIB.
Baca: Ayah Yodi Prabowo Editor Metro TV Tetap Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri, Ungkap Fakta Ini
Baca: Terungkap, Yodi Prabowo Editor Metro TV Jalani Tes HIV, Tapi Tak Pernah Diketahui Hasilnya
Kemudian keberadaan Yodi tak diketahui, sampai tengah malam ponselnya juga tak bisa dihubungi.
8 Juli 2020: Keluarga belum mendapat kabar dari Yodi.
Keluarga Yodi mulai mencari Yodi lewat teman-teman dekat serta rekan kerjanya.
Namun, keluarga tak mendapatkan informasi lebih karena tak ada yang tahu Yodi pergi kemana.
9 Juli 2020: Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/7).
Jenazah ditemukan oleh tiga anak yang bermain layangan.
Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengungkap jenazah Yodi ditemukan pada pukul 11.45 WIB.
Baca: Terungkap Asal Muasal Pisau yang Digenggam Yodi Prabowo saat Jasadnya Ditemukan di TKP
Baca: Pemred Metro TV Arief Suditomo Sebut Sosok Yodi Prabowo Bukan Karyawan Bermasalah di Tempat Kerja
Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor polisi B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, juga tas milik korban lengkap dengan ponselnya.
10 Juli 2020: Pihak RS Polri Keramat Jati memberikan hasil pemeriksaan jenazah Yodi.
Polisi mengumumkan hasil pemeriksaan jenazah Yodi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Sabtu, menyatakan, hasil tersebut mengungkapkan adanya luka tusuk di beberapa tubuh Yodi.
"Ada luka bekas tusukan di leher dan dada, terus itu yang paling utama," kata Yusri.
Yusri pun menambahkan, barang-barang Yodi ditemukan masih lengkap saat jenazahnya ditemukan.
11 Juli 2020: Polda Metro Jaya menuturkan sudah memeriksa 12 saksi.
Hal ini dilakukan sebagai permulaan dari proses penyidikan kasus kematian Yodi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus pada Sabtu (11/7), mengatakan sebanyak 12 saksi itu merupakan orang-orang terdekat Yodi dan kemungkinan akan bertambah lagi.
"Saat ini saksi sudah 12 orang diperiksa, yang kita periksa orang-orang terdekatnya, seperti teman dan keluarganya."
"Kemungkinan akan bertambah lagi mungkin," kata Yusri.
Baca: Fakta Baru Tunjukkan Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Sempat Konsultasi ke Dokter Soal Ini
Baca: Pemred Metro TV Arief Suditomo Sebut Sosok Yodi Prabowo Bukan Karyawan Bermasalah di Tempat Kerja
Polisi membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini di hari yang sama.
Pihak Polda Metro membuat tim khusus untuk menguak fakta terbunuhnya editor Metro TV tersebut.
"Kapolda Metro sudah memerintahkan untuk membentuk tim khusus yang dikendalikan oleh Krimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggarahan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan pada kasus tersebut," ucap Yusri.
Tim khusus ini nantinya yang akan menyelidiki dari olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi, sampai penetapan tersangka.
13 Juli 2020: Terdapat saksi tambahan
"Iya, sudah ada 20 saksi dari keluarga terdekat hingga terakhir dia (korban) dengan siapa bertemu," ujar Yusri, Senin (13/7).
Suci Fitri yang menjadi kekasih Yodi juga menjadi saksi.
"Sudah juga. Sudah semuanya. Semuanya kita periksa," ujar dia.
Hingga saat itu belum ada penetapan nama tersangka.
14 Juli 2020: Polisi memeriksa pemilik warung.
Warung ini berada tak jauh dari tempat penemuan jenazah Yodi.
"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ (warung)," kata Yusri, Selasa (14/7).
Yusri menjelaskan, bahkandalam pemeriksaan, pemilik warung bernama Amir mengaku mengenal korban.
Di hari yang sama, polisi melakukan pemeriksaan kembali lokasi kejadian tempat ditemukannya jenazah Yodi Prabowo.
Anjing pelacak atau K-9 juga diturunkan untuk penyelidikan hari ini.
Anjing pelacak mengendus baju korban dan pisau dapur yang ada di lokasi penemuan jenazah.
Anjing K-9 lalu menuntun penyidik ke daerah tepi danau.
"Kita memang meminta bantuan K-9 untuk olah TKP. Diendus pertama baju dan pisau dapur. Memang menggeser hingga ke tepi danau, lebih kurang 400 meter dari TKP ada sebuah warung di sana," ujar Yusri.
Baca: Ayah Yodi Prabowo Editor Metro TV Tetap Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri, Ungkap Fakta Ini
Baca: Terungkap, Yodi Prabowo Editor Metro TV Jalani Tes HIV, Tapi Tak Pernah Diketahui Hasilnya
15 Juli 2020: Polisi menyusun rangkaian kegiatan Yodi Prabowo di hari sebelum Yodi ditemukan tewas.
Rangkaian kegiatannya ini didasarkan pada keterangan 27 saksi yang telah diperiksa sebelumnya.
Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/7) menuturkan satu dugaan korban yang singgah di salah satu warung dengan jarak 500 meter dari tempat ditemukan tewas.
"Dari hasil keterangan saksi-saksi yang ada. Ini yang kemudian tim lapangan sedang merangkai, misalnya ada keterangan seperti dari kantor jam berapa, kemudian ke ke mana saja itu yang masih kita telusuri," kata Yusri.
17 Juli 2020: Polisi temukan gelagat aneh gelagat aneh Suci Fitri, kekasih Yodi Prabowo.
Polisi menduga Suci tidak berkata jujur saat jalani pemeriksaan.
“Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong, tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti,” kata Irwan saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (17/7) sore.
Irwan menilai, Suci memberikan keterangan tak sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan polisi.
Polisi telah mencocokkan keterangan Suci dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku.
Baca: Disimpulkan Bunuh Diri, Polisi Ungkap Yodi Prabowo Sempat Beli Pisau Sebelum Ditemukan Tewas
Polisi menguak jika penyidik menemukan barang bukti baru di sekitar tempat penemuan jenazah di hari yang sama.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengutarakan, barang bukti baru tersebut adalah rambut.
19 Juli 2020: Ada kendala dalam penyidikan
Polisi mengklaim adanya kendala dalam kasus Yodi Prabowo.
Satu di antaranya adalah rekaman kamera CCTV yang tidak jelas.
"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena tidak jelasnya, kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus sehingga mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya, dan lain sebagainya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Irwan Susanto.
20 Juli 2020: Adanya olah TKP.
Pihak Polda Metro Jaya melakukan olah TKP kembali di lokasi penemuan jasad Yodi.
Ada beberapa saksi tambahan yang berada di TKP dimintai keterangan.
21 Juli 2020: Fakta baru kematian Yodi Prabowo
Polisi mendapatkan fakta baru melalui hasi olah TKP.
Fakta itu adalah polisi memperkirakan peristiwa kematian Yodi terjadi di atas pukul 00.00 WIB.
Hall ini dijawab oleh Yusri Yunus pada wartawan Selasa (21/7).
"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 12 malam sampai dengan pukul 2 pagi hari. Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," kata Yusri.
Yusri mengungkapkan, hal tersebut terungkap dari temuan sepeda motor korban oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.
Selai itu, polisi pun memastikan ada temuan sidik jari di pisau yang ditemukan dekat dengan jenazah Yodi Prabowo.
Di pisau temuan itu ada sidik jari korban.
"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," kata Yusri, Selasa (21/7).
Yusri menambahkan, namun fakta tersebut masih didalami oleh tim Labfor Polri.
22 Juli 2020: Ada sosok lelaki mencurigakan.
Ada dua saksi yang mengatakan melihat sosok lelaki mencurigakan.
Sosok tersebut terlihat sehari sebelum Yodi ditemukan tewas.
Baca: Diduga Tewas Bunuh Diri, Yodi Prabowo Terungkap Beli Pisau Sendiri dan Sempat Bilang Ini ke Pacar
Satu di anatara saksi mengenali sosok misterius itu.
S yang menjadi saksi menuturkan, laki-laki yang kebetulan lewat di Jalan Inspeksi Ulujami bertepatan dengan penemuan motor editor Metro TV Yodi Prabowo itu berinisial D.
Kesaksian itu terbongkar usai polisi menunjukkan foto dan video yang diduga laki-laki berkacamata kepada S sampai tiga kali.
“Ini, orang ini seperti yang saya lihat gaya-gayanya. Kan saya kalau malam, dia begini sambil megang handphone,” kata S saat ditemui, Rabu (22/7/2020) malam.
23 Juli 2020: Pertemuan dengan kekasih dan wanita berinisia 'L'
Ibu Yodi, Turinah mengatakan, ada pertemuan antara Yodi, Suci kekasihnya, dan perempuan lain berinisial L
Yodi, Suci, dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat kantor Metro TV beberapa hari sebelum tewas.
Saat itu Yodi diminta memilih antara Suci atau perempuan berinisal 'L' tersebut.
Yodi memilih Suci. L tertunduk saat mendengar pilihan Yodi.
“Saya tanya itu yang ajak ketemuan siapa? 'Aku, Bu', kata si Suci. Terus yang diomongin apa? 'Itu, Bu, ngenalin ke L kalau ini saya (Suci) pacarnya. Akhirnya ditanya pilih salah satu, kamu pilih siapa?' Nah, si Yodi pilihnya Suci karena sudah dipacarin lama kan,” ungakp Turinahketika disambangi di rumahnya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7).
24 Juli 2020: Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo menyambangi Mapolda Metro Jaya guna mencari tahu perkembangan kasus kematian anak buahnya.
Arief menututkan paa media, sosok Yodi tidak pernah terdengar terlibat persoalan selama bekerja menjadi editor, Jumat (24/7).
"Jadi saya tidak pernah mendengar pernah adanya masalah sama sekali. Karena ini (Yodi) bukan tipe-tipe karyawan yang problematik," ujar Arief kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Maka dari itu, kematian Yodi ini masih menjadi misteri di kantornya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "16 Hari Menyusun Serpihan Fakta Kasus Kematian Yodi Prabowo..."