Ayah Yodi Prabowo Editor Metro TV Tetap Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri, Ungkap Fakta Ini

Suwandi, ayah Yodi Prabowo menyayangkan pihak kepolisian yang mengatakan anaknya bunuh diri. Keseharian putranya tak menunjukkan indikasi bunuh diri.


zoom-inlihat foto
ayah-editor-metro-tv-yodi-prabowo.jpg
kolase TribunBogor/IST/Youtube Warta Kota
Ayah editor Metro TV Yodi Prabowo tak percaya anaknya bunuh diri. Suwandi mengungkapkan, ia tak melihat gejala-gejala depresi pada anaknya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ayah editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi tak percaya bila anaknya depresi lalu bunuh diri.

Suwandi mengaku kecewa dengan kesimpulan penyelidikan Polisi atas kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.

Pasalnya Suwandi meyakini bahwa Yodi Prabowo sama sekali tidak depresi.

"Tapi saya sebagai orangtua kecewa dengan kesimpulan itu, karena gak mungkin anak saya bunuh diri," kata Suwandi dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Breaking News Metro TV Sabtu (25/7/2020).

Belum selesai melanjutkan ucapannya, Suwandi terhenti karena menahan tangis.

Suwandi mengatakan selama ini editor Metro TV Yodi Prabowo sama sekali tak menunjukan sikap seperti orang depresi.

"Tadi dikatakan anak saya depresi dari hasil labfor mungkin anak saya seperti ya, di hari-harinya itu dia tidak menampakan depresi, dia masih berangkat kerja, masih mau antar ibunya mencari tukang urut karena adiknya tidak bisa jalan.

Baca: Terungkap Asal Muasal Pisau yang Digenggam Yodi Prabowo saat Jasadnya Ditemukan di TKP

Kalau orang depresi menurut saya paling gak dia tidak bisa kerja, dia tidak ada harapan, dia ada harapan hari-harinya," kata Suwandi.

Suwandi bercerita Yodi Prabowo sempat membeli laptop milik temannya.

Laptop yang dibeli Yodi Prabowo mneurut Suwandi digunakan untuk mencari uang tambahan biaya nikah.

"Ada satu sebelum kejadian 1 bulan dia beli laptop bekas temannya untuk mencari uang tambahan karena dia berkeinginan untuk menikah,

berarti kan dia masih ada harapan, kalau orang depresi pasti malas, mandi aja malas," kata Suwandi.

Malahan saat tanggal 7 Juli 2020 Yodi Prabowo masih menyelesaikan tugasnya sebagai editor Metro TV.

"Tanggal 7 masih ngerjain edit yang di Metro TV dengan baik setelah itu dia izin pulang," kata Suwandi.

Suwandi lantas mencoba untuk menganilis sendiri kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.

Suwandi soroti luka tusukan yang ada di tubuh Yodi Prabowo.

Menurut Suwandi saat jasad editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan, sama sekali tidak ditemukan darah.

"Kalau dia bunuh diri di tkp ada tuskan 4 kali, 3 kali tidak dalam, satu dalam, paling gak kalau ditusuk darah keman-mana lari ke celana ke sini. Ada tusukan di leher, kondisi anak saya masih pakai masker masih pakai helm, paling tidak darah ke masker ke helm walau 3 hari pasti ada bekasnya," kata Suwandi.

Suwandi menyayangkan saat penyelidikan, Polisi malah menyoroti temuan rambut di tubuh Yodi Prabowo.

"Ini yang dibahas temuan rambut ada dalam helm, udah pasti rambut itu punya anak saya, orang yang make anak saya," kata Suwandi.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved