FAKTA 5: Ada 2 Konflik, Satunya Konflik Cinta Segitiga
Pertama terkait kisah cintanya dengan sang kekasih Suci Fitri serta wanita berinisial L meski sudah diselesaikan.
Sedangkan, satu konflik lain masih dirahasiakan oleh polisi.
Baca: Pemred Metro TV Arief Suditomo Sebut Sosok Yodi Prabowo Bukan Karyawan Bermasalah di Tempat Kerja
Polisi juga mengungkit soal ungkapan Yodi Prabowo berulang kali pada Suci Fitri tentang bagaimana jika dirinya meninggal dunia.
"Korban pernah menyatakan berulang-ulang ke S, kalau saya tidak ada, bagaimana? Menurut tafsiran kami tidak ada, meninggal," ujar Tubagus.
FAKTA 6: Luka Tusukan di Dada dan Leher
Dokter Forensik dokter Arif menyebut Yodi meninggal karena luka tusuk di leher dan dada.
Tidak ada bukti penganiayaan lainnya dalam tubuh korban.
FAKTA 7: Gunakan Amphetamine
Selain itu dokter Arif menyebut dari hasil pemeriksaan urine Yodi, korban positif ampethamine.
"Kami lakukan screening pada narkoba di dalam urinenya kami temukan kandungan amphetamine positif," kata dokter Arif.
Dalam kesempatan tersebut, polisi menjelaskan bahwa narkoba jenis amphetamine membuat korbannya melakukan hal-hal berani di luar nalar manusia.
Baca: Fakta Baru Tunjukkan Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Sempat Konsultasi ke Dokter Soal Ini
"Apakah ada hubungannya penggunaan amphetamine dengan dugaan bunuh diri, ada. Untuk meningkatkan keberanian," kata Tubagus.
Sebelum ditemukan tewas pada 10 Juli 2020, Editor Metro TV Yodi Prabowo diketahui jalani tes di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.
Hal ini diketahui dari penelusuran polisi dari catatan perbankan milik Yodi Prabowo.
Polisi pun menduga ada masalah kesehatan yang dialami Yodi Prabowo.
Polisi mengambil kesimpulan editor video Metro TV, Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri.
FAKTA 8: Motif Bunuh Diri
Motif bunuh diri itu disebut polisi karena korban tengah dilanda depresi.
Yodi Prabowo diduga kuat depresi setelah polisi menemukan catatan perbankan milik korban.