Bank Sumsel Babel Kebobolan, Uang Nasabah Hilang Rp 116 Juta, Pihak Manajemen Akui Lalai

Pihak manajemen Bank Sumsel Babel (BSB) mengaku terjadi kebobolan hingga menyebabkan kerugian salah satu nasabah mencapai Rp 116 juta.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-atm111.jpg
Via Intisari
Ilustrasi - Kasus pembobolan ATM Bank Sumsel Babel.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bank Sumsel Babel (BSB), Palembang, Sumatera Selatan, kebobolan hingga Rp 116 juta.

Manajemen Bank Sumsel Babel (BSB) mengaku terjadi kebobolan hingga menyebabkan kerugian salah satu nasabah mencapai Rp 116 juta.

Pihak manajemen mengakui adanya kelalaian dari pegawai mereka.

Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bank Sumsel Babel Normandi Akil mengonfirmasi, kasus pembobolan rekening nasabah tersebut dilakukan oleh orang yang terorganisir.

Mereka diduga memanfaatkan kelengahan pegawai Bank dan berhasil menguras rekening nasabah dengan memalsukan identitas.

"SOP di Bank Sumsel Babel sudah ada dan lengkap, tetapi ada sedikit kelalaian dari pegawai. Mereka memanfaatkan kelengahan pegawai," kata Normandi saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Ia mengatakan, nasabah yang mengalami kerugian ini tidak mengalami kerugian karena uang sudah diganti pihak Bank.

Pihak Bank telah bertanggung jawab dengan mengembalikan uang nasabah tersebut.

"Tidak ada kerugian nasabah karena sudah diselesaikan,"ujarnya.

Akibat dari kejadian ini, manajemen Bank BSB akan memperketat SOP.

"Secara berkala, kita akan terus mengingatkan kepada pegawai untuk fokus dan berhati-hati, SOP untuk dijalankan," jelasnya.

Baca: BAHAYA! Jangan Buang Struk ATM Sembarangan, 3 Bank Daerah Kebobolan hingga Ratusan Juta Rupiah

Baca: Curhat Denada, Berjuang Demi Pengobatan Aisha, Tolak Bantuan hingga Saldo ATM Sisa Rp 200 Ribu

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang pelaku pembobolan di tiga bank daerah.

Kedua tersangka yang ditangkap tersebut yakni Aziz Knadi (36) warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Mujianto (34) warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu.

Mereka ditangkap pada (18/7/2020) di kediaman masing-masing tanpa perlawanan.

Diketahui, tersangka telah beraksi di tiga bank daerah.

Di antaranya Bank Lampung dengan total kerugian korban hingga Rp 70 juta.

Kemudian, Bank Sultra di Kendari total kerugian Rp 120 juta dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, komplotan pelaku yang membobol tiga bank BUMD tersebut berhasil mendapatkan identitas para korban dengan memungut struk hasil transaksi yang ditinggalkan di ATM.

ATM BCA dan BNI ikut terganggu sehubungan dengan kebijakan pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek pada Minggu, (4/8/2019).
ATM BCA dan BNI ikut terganggu sehubungan dengan kebijakan pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek pada Minggu, (4/8/2019). (Kolase foto (Tribunnews.com))

Dalam struk tersebut, pelaku mendapatkan nomor rekening serta jumlah saldo milik nasabah.

"Ketika saldonya besar, pelaku ini langsung mengambil struk milik korban. Kemudian mereka membuat KTP korbannya dengan mengambil data pemilih dari website milik KPU,"kata Suryadi di Polda Sumsel, Kamis (23/7/2020).





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved