Sebut Teori Penanganan Jenazah Paling Baik dengan Cara Dibakar, Mendagri: Virus Mati Terbakar Api

Mendagri sebut secara teoritis, penanganan jenazah pasien Covid-19 paling bagus dibakar agar virus juga ikut mati saat kena api.


zoom-inlihat foto
mendagri-tito-karnavian-2.jpg
TRI BUN MEDAN/DANIL SIREGAR
MENDAGRI TITO KARNAVIAN


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan secara teoritis, penanganan jenazah pasien Covid-19 paling baik dibakar.

Menurutnya, cara tersebut merupakan cara terbaik agar virus penyebab Covid-19 yang ditularkan jenazah bisa ikut mati terbakar oleh api.

"Yang terbaik, mohon maaf saya Muslim ini, secara teori yang terbaik ya dibakar, karena virusnya akan mati juga," ujar Tito sebagaimana dilansir dari tayangan webinar dari Puspen Kemendagri, Kamis (23/7/2020).

Meskipun Tito menyadari jika penyataannya terkait penanganan jenazah terebut bisa berpotensi menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Jika merujuk pada tata cara pemakaman keagamaan, lanjutnya, maka jenazah Covid-19 harus dibungkus rapi dan rapat. 

Bahkan, pembungkus jenazah tidak boleh ada celah sedikitpun agar virus tidak menyebar.

Kemudian, pemulasaran jenazah secara konvensional harus terus mengedepankan protokol kesehatan.

Cara tersebut bertujuan mencegah virus corona jadi penyebab Covid-19 akan keluar.

Baca: Ridwan Kamil dan Ganjar Jadi Kepala Daerah Terbaik Tangani Covid-19 menurut Survei Charta Politika

Baca: Banyak Dokter Jakarta Minat, Ternyata Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 hanya untuk Warga Bandung

Baca: Dibandingkan Laki-Laki, Pemimpin Perempuan Disebut Lebih Baik dalam Menangani Covid-19

"Tidak boleh ada celah virusnya keluar, karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan (jenazah) dimakamkan di kuburan yang tidak ada air mengalir, kering, yang panas," kata Tito.

Dengan begitu, virus corona bisa ikut hilang dan tidak membahayakan sekitarnya.

Tito juga tak lupa mengingatkan masyarakat agar tetap melakukan pencegahan dini penyebaran virus corona.

Yakni dengan cara sering-sering mencuci tangan, karena dengan mencuci dengan sabun di air mengalir akan mematikan virus corona.

"Yang menghancurkan itu sabun. Sebelum berwudu cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Atau setelah wudu cuci tangan," kata Tito.

Selain itu, virus corona juga bisa dibunuh dengan larutan alkohol di atas 70 persen.

Ia juga menyatakan virus corona bisa mati pada suhu 50 derajat celcius.

Bahkan pancaran sinar ultraviolet seperti sinar matahari juga bisa membunuh corona.

Baca: Jerinx SID Siap Mati Buktikan Corona, Gugus Tugas Covid-19 Riau: Lakukan Hal Positif, Jangan Takabur

Baca: Giring Opini Terkait Foto Jenazah Covid-19, Musisi Anji Dikecam Pewarta Foto Indonesia (PFI)

Baca: Virus Corona Bisa Menular di Ruangan AC, Bioskop Disarankan Tak Dibuka Kembali pada 29 Juli 2020

Diberitakan, penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari pada Rabu (22/7/2020) menjadi yang tertinggi selama pandemi.

Tercatat ada 139 pasien meninggal dunia dunia dalam 24 jam terakhir sejak Selasa (21/7/2020) hingga Rabu.

Penambahan tersebut membuat total jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi sebanyak 4.459 orang.

Jumlah kematian dalam sehari ini tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Sebelumnya, penambahan tertinggi pasien meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat pada Minggu (19/7/2020).

Saat itu, ada 127 pasien yang meninggal dalam sehari setelah terpapar Covid-19.

Dengan demikian, total pasien meninggal setelah dinyatakan terjangkit virus corona ada 4.459 orang.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendagri Sebut secara Teori Penanganan Jenazah Covid-19 Paling Baik Dibakar"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Ekspedisi Madewa (2006)

    Ekspedisi Madewa adalah sebuah film petualangan Indonesia yang
  • Film - Sampai Titik Terakhirmu

    Sampai Titik Terakhirmu adalah sebuah film drama romantis
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved