TRIBUNNEWSWIKI.COM – Vaksin Covid-19 asal China siap diuji klinis di Indonesia.
Dari banyaknya pengembangan vaksin, Indonesia justru memilih dari China.
Namun apakah alasan dipilihnya vaksin tersebut?
Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac karena perkembangannya berlangsung cepat.
Honesti menjelaskan, semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.
Baca: Vaksin Covid-19 Buatan Oxford Mungkin Tersedia Akhir Tahun Ini, Namun Tak Ada Kepastian
Baca: Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Diuji Klinis Selama 6 Bulan dan Produksi Mulai Kuartal I 2021
Menurut dia, saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1.
Namun, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.
"Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/7/2020).
Honesti menegaskan bahwa Indonesia juga membutuhkan akses cepat terhadap ketersediaan vaksin.
Sebab, saat ini puluhan juta rakyat harus keluar rumah tiap hari untuk mencari nafkah dan mereka berisiko besar terpapar virus corona.
"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," katanya.
Baca: Vaksin Covid-19 dari China Sudah Tiba, Bakal Diproduksi Bio Farma, Target Mulai Tersedia 2021
Baca: BUMN Bio Farma menerima Vaksin Covid-19 dari Perusahaan China, Siap Diuji Coba Klinis di Indonesia
Meski pengembangan vaksin Sinovac berjalan cepat, Honesti memastikan bahwa proses dan tahapannya sudah dilakukan dengan baik.
Hasil uji praklinis vaksin Sinovac pada hewan sudah memberi hasil yang memenuhi syarat, dan telah dipublikasikan di Journal Science.
Kemudian, uji klinis fase 1 di China memberi hasil aman untuk aspek safety. Uji klinis fase 2 di China memberi hasil imunogenisitas atau khasiat yang baik.
"Saat ini masuk uji klinis fase 3 untuk membuktikan khasiat yang lebih luas, yang dilaksanakan di beberapa negara seperti Brasil, Bangladesh, Chile, Turki, dan Indonesia termasuk yang mendapat prioritas dalam kerja sama pengembangannya," kata dia.
Menurut dia, Bio Farma sudah menerima 2.400 sampel vaksin dari Sinovac.
Baca: Meski Terlibat Ketegangan Militer, Donald Trump Mau Bekerja Sama dengan China Demi Vaksin Covid-19
Baca: Ujicoba Vaksin Covid-19 di Maryland, AS Bereaksi Positif setelah Disuntikkan ke Seorang Pria
Proses uji klinis akan dimulai pada Agustus mendatang bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
"Selama proses uji klinis akan diawasi langsung secara ketat oleh Badan POM," ujarnya.
Perlu diketahui, sebanyak 30 negara di dunia disebut terlibat dalam penelitian untuk menemukan vaksin Covid-19, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penelitian melibatkan sejumlah universitas, perusahaan farmasi, lembaga penelitian, dan laboratorium pemerintah.