Sempat Dikecam PFI, Anji Manji Akhirnya Minta Maaf soal Komentarnya terhadap Foto Joshua Irwandi

Anji akhirnya minta maaf melalui unggahan Instagram atas komentarnya yang dianggap bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik Joshua Irwandi.


zoom-inlihat foto
musisi-anji-saat-menghadiri-acara-peluncuran-single-di-jakarta.jpg
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Musisi Anji saat menghadiri acara peluncuran single di Jakarta, Selasa (7/7/2020). Anji yang saat ini juga menjadi kepala sekolah sebuah program pencarian bakat musisi baru memberikan pengetahuan, informasi, serta berbagi pengalaman selama menjadi musisi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah menjadi perbincangan hangat di media sosial, penyanyi Anji akhirnya memberikan klarifikasi berkait opini pada unggahan Instagram-nya tersebut.

Menurut Anji, pernyataannya terkait foto Joshua hanya soal perbedaan sudut pandang dan tidak bermaksud mendiskreditkan sebuah profesi.

"Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto, buat saya foto Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful," tulis Anji, dikutip Senin (20/7/2020).

Sementara itu, Anji menegaskan, opini pada unggahan Instagram-nya merupakan pendapat pribadinya yang dilihat dari sudut pandang penyebaran informasi yang dinilainya sangat janggal.

"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," tegas Anji.

Baca: Dokter di Semarang Meninggal akibat Covid-19, Sulit Dapat RS karena Penuh, Akhinya Meninggal di Solo

Baca: Jerinx SID Siap Mati Buktikan Corona, Gugus Tugas Covid-19 Riau: Lakukan Hal Positif, Jangan Takabur

Poin selanjutnya yang disampaikan Anji berkait jenazah korban Covid-19 yang tak bisa ditemui pihak keluarga.

Suami Wina Natalia itu menegaskan, yang menjadi pertanyaannya adalah kode etik dunia kesehatan, bukan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

"Kesalahan saya dalam hal ini adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang saya tuju," ujar Anji.

Unggahan permintaan maaf Anji ke PFI.
Unggahan permintaan maaf Anji ke PFI.

Anji mengatakan, pada Minggu (19/7/2020), ia sudah mengadakan pertemuan virtual bersama PFI, termasuk Joshua, dan sudah menyampaikan permintaan maaf.

Dia juga menjelaskan penyebab unggahan Instagram-nya yang menjadi perbincangan publik itu dihapus.

"Untuk postingan terkait opini, biasanya saya tidak pernah menghapusnya, namun untuk menghormati Joshua dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini," ujar Anji.

Masih ada pertanyaan Masih dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.

"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.

 

Musisi sekaligus YouTuber Anji menjadi sorotan karena komentarnya terhadap foto karya jurnalis Joshua Irwandi.

Melalui unggahannya di Instagram, Anji mengutarakan pendapatnya terkait foto jenazah pasien Covid-19 yang terbaring di sebuah rumah sakit.

Foto yang dipublikasikan oleh National Geographic tersebut juga diunggah Joshua Irwandi di akun Instagram pribadinya, @joshirwandi.

Joshua Irwandi memotret jenazah pasien Covid-19 yang terbungkus plastik dan terbaring di atas ranjang di salah satu rumah sakit.

Menurut Anji, foto ini menimbulkan sebuah kejanggalan.

"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji mengawali analisanya, dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (19/7/2020).

Anji heran kenapa foto tersebut disebarluaskan secara bersamaan oleh beberapa akun. Sangat terpola.

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.
Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," tulisnya.

Unggahan Anji di Instagram
Musisi Anji mengomentari potret jenazah pasien Covid-19 karya Joshua Irwandi yang dianggap penyebarannya di sosial media sangat tertata dan berpola.

Anji juga mempertanyakan sang fotografer yang diperbolehkan melakukan pemotretan.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," imbuhnya

"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu.Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," Anji menandaskan.

Baca: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dibubarkan, Jokowi Bentuk Ini sebagai Gantinya

Baca: Viral Kisah Pilu Pria Duduk di Jendela RS, Temani Ibu Terpapar Covid-19 Tiap Malam Hingga Meninggal

Kontroversial

Pendapat Anji telah menimbulkan pro dan kontra, ada yang mendukung dan banyak juga yang tidak.

Sampai-sampai, Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua PFI Reno Esnir mengatakan, pernyataan Anji telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena opini yang ditulis tidak berimbang.

"Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Saudara Anji yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," kata Retno dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).

Reno menjelaskan, foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.

Selain itu, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik.

Tanggapan Pewarta Foto Indonesia (PFI) terkait pernyataan Anji, Minggu (19/7/2020).
Tanggapan Pewarta Foto Indonesia (PFI) terkait pernyataan Anji, Minggu (19/7/2020). (Instagram/pewartafotoindonesia)

"Mendesak Saudara Anji untuk meminta maaf secara terbuka akibat ulah yang telah ia perbuat kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan kepada Saudara Joshua Irwandi.

Karena PFI menilai hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik dan pendiskreditan profesi," ujarnya.

Selanjutnya, Reno meminta Anji mampu meluruskan peristiwa yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua.

Reno juga meminta Anji tidak membandingkan kerja jurnalistik dengan agency, influencer, atau buzzer.

"Tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan agency, buzzer, influencer, youtuber, vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno.

Baca: Giring Opini Terkait Foto Jenazah Covid-19, Musisi Anji Dikecam Pewarta Foto Indonesia (PFI)

Baca: Anggap Covid-19 Tidak Berbahaya, Anji Jadi Diperbicangkan Warganet Trending Topic Nomor 1

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved