"Biasanya tidak ngompol atau BAB waktu tidur, pasien bisa bangun untuk itu (BAB dan BAK) dan makan," kata dia.
Kleine-Levin Syndrome ini biasa terjadi pada anak yang berusia remaja, namun ini tidak akan berlangsung selamanya, karena bisa sembuh seiring berjalannya waktu.
"Biasanya mulai usia remaja atau usia sekolah, bisa menghilang setelah dewasa," terang dia.
Namun jika melihat kondisi yang dialami anak dalam video, Rima memperkirakan anak tersebut tidaklah mengidap sindrom itu.
"Kemungkinan bukan Kleine-Levin Syndrome. Harus diperiksa CT scan atau MRI brain," sebut Rima.
Menurutnya, ada sejumlah penyakit yang bisa saja terjadi pada Shaka.
Namun, ia tak bisa menduga-duga dan menyarankan orang tua Shaka untuk kembali memeriksakan keadaannya.
"Kemungkinan bisa beberapa penyakit. Harus dilihat dari awal sakitnya, perkembangan sebelum sakit, dan lain-lain," kata dia.
Ia menyebut tidak bisa mengira-ngira apa saja penyakit tersebut, karena tidak dalam kondisi yang menangani pasien secara langsung.
Hal yang sama juga disampaikan dokter bedah saraf Dr. dr. Setyo Widi Nugroho.
"Sulit menjelaskan kondisi anak tersebut hanya berdasar data di atas. Harus dengan anamnesa yang lengkap, pemeriksaan fisik yang baik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai baru bisa diperkirakan jenis masalah yang didapatkan pada anak tersebut," kata Setyo saat dihubungi terpisah, Sabtu (18/7/2020).
(TribunnewsWiki.com/Restu, Tribun-Timur.com/Nur Fajriani, Kompas.com/Luthfia Ayu)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul VIDEO: Viral Kisah Pilu Shaka, Bocah yang Disebut Sudah Tertidur Selama Setahun dan di Kompas.com dengan judul "Mengenal Sindrom Putri Tidur atau "Sleeping Beauty Syndrome""