Akhirnya pada pukul 21.30 WIB Heni melahirkan bayi laki-laki secara normal.
Bayi tersebut adalah anak ke-tiga Heni.
Dua buah hati Heni saat ini berusia masing-masing 10 tahun dan 19 bulan.
Sempat merasa syok karena melahirkan tanpa merasakan gejala hamil, kini Heni nampak lebih tenang dan bahagia menyambut sang bayi.
Cryptic Pregnancy merupakan peristiwa yang biasa terjadi di dunia medis
Bukan mistis, kejadian unik yang terjadi pada Heni disebut sebagai kehamilan kriptik atau Cryptic Pregnancy.
Seperti yang telah diberitakan di Kompas.com, Cryptic Pregnancy secara umum merupakan kondisi dimana perempuan tidak merasakan gejala kehamilan yang dialami oleh ibu hamil.
Penyebab utama dari Cryptic Pregnancy adalah kadar hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin) yang rendah dalam darah.
Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta untuk mempertahankan kehamilan dan mendukung perkembangan janin.
Perempuan dengan kondisi hormon tersebut dimungkinkan akan mendapat hasil negatif atau kurang akurat saat melakukan cek melalui alat tes kehamilan komersial.
Padahal hasil tersebut bisa menjadi bias dan palsu.
Hal tersebut dikarenakan hormon hCG yang biasanya mulai ditemukan add do dalam darah 6 hari setelah implantasi atau minggu ke-3 masa kehamilan).
Hormon hCG kemudian akan memuncak dalam 14 minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT).
Selain itu, masalah di dalam tubuh yang memengaruhi kehamilan, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), kehamilan ektopik, atau kehamilan kosong (blighted ovum) juga dapat membuat perempuan tidak pernah tahu bahawa dirinya hamil.
Fakta lain juga diungkap oleh sebuah penelitian di Universitas Turin, Italia pada 2007 lalu.
Penelitian tersebut menemukan bahwa tubuh yang sama sekali tidak memperlihatkan gejala kehamilan menandakan dirnya tidak cukup kuat untuk mengandung.
Gangguan mental bisa sebabkan Denied Pregnancy
Selain hormon, gangguan mental juga bisa membuat perempuan tidak sadar jika dirinya sedang hamil atau Denied Pregnancy.
Kondisi tersebut membuat seorang perempuan tidak merasakan atau menerima bahwa mereka akan punya bayi.
Kondisi yang demikan dialami oleh 1 dari 200 perempuan di dunia.