Cegah Covid-19, Restoran/Tempat Makan Diimbau Tidak Putar Musik Terlalu Kencang, Ini Alasannya

Pemilik restoran diimbay tidak membunyikan lagu musik terlalu keras, karena pengunjung cenderung berbicara dengan keras yang akan memicu droplet.


zoom-inlihat foto
restoran-grand-inna.jpg
grandinnamalioboro.com
Ilustrasi restoran/tempat makan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aktivitas perekonomian banyak yang terdampak pandemi Covid-19.

Beberapa lini usaha banyak yang tutup dan bahkan gulung tikar dengan adanya wabah virus corona ini.

Salah satu bisnis yang mengalami masa sulit selama pandemi adalan usaha restoran/tempat makan.

Bergerumulnya banyak orang di restoran atau tempat makan disebut bisa memperbesar resiko penyebaran Covid-19.

Selain menerapkan protokol kesehatan dengan jaga jarak dan menggunakan masker diusulkan juga restoran atau tempat makan tidak menyetel musik secara keras/berlebihan.

Menurut Dokter muda Muhammad Fajri Adda’i pemilik restoran atau tempat makan sebaiknya tidak memutar lagu secara keras-keras di tempat usaha mereka.

Sebab, seseorang akan mengeluarkan droplet yang lebih banyak ketika berbicara lebih kencang karena ada lagu yang diputar.

Baca: Dua Karyawan di Kantor Pusat Positif Covid-19, PLN Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan Normal

Baca: Tidak Hanya Uskup Agung Medan, 4 Pastor Lainnya Positif Covid-19 Setelah Jalani Tes PCR

Sehingga hal tersebut bisa mencegah penyebaran droplet yang dapat menyebabkan penularan Covid-19.

“Pemilik restoran juga jangan menyetel lagu atau backsound karena otomatis ini kan suaranya enggak ada, jadi ngomong pelan-pelan bisa,” kata Fajri seperti ditayangkan dalam akun Youtube BNPB, Minggu (19/7/2020).

“Kalau misalnya ada backsound, kita pasti ngomong akan lebih kencang sehingga droplet yang dilepaskan akan lebih banyak dan potensi menjadi lebih sering,” kata dia.

Petugas Dinas Kesehatan Lakukan penyisiran di Restoran Amigos, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020)
Petugas Dinas Kesehatan Lakukan penyisiran di Restoran Amigos, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020) (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Pengunjung juga diimbau agar tidak terlalu banyak berbicara untuk menghindari penyebaran droplet.

Selain itu, Fajri menyarankan pemilik restoran menyediakan sarana untuk mencuci tangan, mengecek suhu tubuh pengunjung sebelum masuk, serta mewajibkan penggunaan masker kecuali saat makan.

Teknologi digital dapat digunakan pemilik restoran dalam proses pemesanan maupun pembayaran untuk meminimalkan kontak langsung.

Untuk menghindari kontak, pemilik restoran disarankan tidak menyajikan makanan dengan konsep prasmanan.

Saran lain yang diberikan Fajri terkait pembatas.

Pemilik restoran dapat memasang pembatas dari plastik, misalnya di kasir atau antarpengunjung atau antarmeja.

Baca: Giring Opini Terkait Foto Jenazah Covid-19, Musisi Anji Dikecam Pewarta Foto Indonesia (PFI)

Baca: Jerinx SID Siap Mati Buktikan Corona, Gugus Tugas Covid-19 Riau: Lakukan Hal Positif, Jangan Takabur

Kemudian, ia menyinggung soal ventilasi di tempat makan.

“Kalau misalnya bisa diperbanyak jendela yang dibuka atau misalnya enggak memungkinkan di dalam mal, bisa pakai air purifier,” ucap dia.

Tak hanya protokol kesehatan terhadap pengunjung, pegawai di tempat makan juga harus menerapkan protokol kesehatan.

Pegawai yang sakit disarankan agar segera berobat.

“Jadi kalau ada apa-apa, bisa ketahuan, dan tidak menjadi superspreader di situ,” ucap dia.

Kebersihan restoran pun dinilai Fajri perlu menjadi perhatian dengan melakukan disinfektasi secara rutin.

Terakhir, ia berpesan kepada pengunjung bahwa akan lebih baik apabila makanan dapat dibungkus dan dibawa pulang.

Update Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, total pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 45.401 orang hingga Minggu (19/7/2020), pukul 12.00 WIB.

Dalam 24 jam terakhir, data pemerintah menunjukkan terdapat 2.133 orang yang dinyatakan sembuh.

"Kasus sembuh yang kami laporkan hari ini adalah 2.133 sehingga total sembuh menjadi 45.401 (orang)," kata Yuri dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Minggu.

Baca: Ujicoba Vaksin Covid-19 di Maryland, AS Bereaksi Positif setelah Disuntikkan ke Seorang Pria

Baca: Sebelum Vaksin Covid-19 Ditemukan, Wali Kota Tangerang Berharap PSBB Tak Dihentikan

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB)
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).(Dok. BNPB) (Dok. BNPB via Kompas.com)

Sementara itu, Yuri melaporkan, pasien yang meninggal sebanyak 127 orang sehingga totalnya menjadi 4.143 orang.

Penambahan juga terjadi pada kasus baru. Data pemerintah menunjukkan ada 1.639 kasus baru dibanding data pada Sabtu (18/7/2020).

Dengan begitu, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 86.521 orang. "Konfirmasi positif yang kami temukan sebanyak 1.639 sehingga totalnya menjadi 86.521 (orang)," tutur dia.

Kasus positif Covid-19 tersebar di 464 kabupaten/kota di 34 provinsi di Tanah Air. Yuri mengatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi hingga saat ini.

Maka dari itu, ia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Cegah Covid-19, Restoran Diminta Tak Memutar Lagu karena Hal Ini...





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved