Terjadi Pergeseran Geopolitik, Nigeria dan India Diprediksi Bakal Jadi Saingan Utama AS dan China

Nigeria dan India diprediksi bakal menjadi kekuatan ekonomi baru selain AS dan China


zoom-inlihat foto
demonstrasi-di-india-merusak-bendera-china.jpg
Dibyangshu SARKAR / AFP
ILUSTRASI India bakal jadi kekuatan ekonomi besar selain AS dan China ---- FOTO: Terlihat banyak orang turun di jalanan di kota-kota di India. Mereka membakar bendera China dan merusak barang-barang elektronik buatan China


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hasil penelitian yang diterbitkan The Lancet, Rabu (15/7/2020) menunjukkan adanya kemungkinan pergeseran geopolitik pada akhir abad ini.

Diberitakan Al Jazeera, India dan Nigeria bahkan diperkirakan menjadi kekuatan baru, di samping China dan Amerika Serikat.

Perubahan peta geopolitik itu tak lepas dari berubahnya demografi dunia.

Jurnal tersebut menyebutkan populasi penduduk di 20 negara akan mengalami penyusutan yang drastis.

Sementara Afrika Sub-Sahara, akan bertambah tiga kali lipat menjadi sekitar tiga miliar orang.

Nigeria saja berkembang menjadi hampir 800 juta pada tahun 2100, nomor dua setelah India yang hanya 1,1 miliar.

Ilustrasi Nigeria
Ilustrasi Nigeria (guardian.ng)

Baca: Bukan Bertambah Banyak, Ilmuwan Prediksi Jumlah Penduduk China Bakal Menyusut Setengah pada 2100

Ketika kesuburan turun dan harapan hidup meningkat di seluruh dunia, jumlah anak balita diperkirakan akan menurun lebih dari 40 persen, dari 681 juta pada 2017 menjadi 401 juta pada 2100.

Di sisi lain, 2,37 miliar orang, lebih dari seperempat populasi global, akan berusia lebih dari 65 tahun saat itu.

Jumlah mereka yang berusia di atas 80 akan bertambah dari sekitar 140 juta hari ini menjadi 866 juta.

Penurunan tajam dalam jumlah dan proporsi populasi usia kerja juga akan menimbulkan tantangan besar di banyak negara.

"Masyarakat akan berjuang untuk tumbuh dengan lebih sedikit pekerja dan pembayar pajak," kata Stein Emil Vollset, seorang profesor di IHME.

Jumlah orang usia kerja di Cina, misalnya, akan turun drastis dari sekitar 950 juta saat ini menjadi hanya lebih dari 350 juta pada akhir abad ini.

ILUSTRASI Penduduk China - Foto ini diambil pada 4 Juni 2019 menunjukkan seorang wanita Uighur bersama dengan anak-anak di sebuah jalan di Kashgar di wilayah Xinjiang barat laut Cina. Otoritas China melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan dalam operasi menahan pertumbuhan populasi etnis minoritas di wilayah Xinjiang barat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2020.
ILUSTRASI Penduduk China - Foto ini diambil pada 4 Juni 2019 menunjukkan seorang wanita Uighur bersama dengan anak-anak di sebuah jalan di Kashgar di wilayah Xinjiang barat laut Cina. Otoritas China melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan dalam operasi menahan pertumbuhan populasi etnis minoritas di wilayah Xinjiang barat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2020. (GREG BAKER / AFP)

Baca: Main Gim 22 Jam Sehari Selama Sebulan, Seorang Remaja di China Terkena Stroke

Angka tersebut menunjukkan penurunan 62 persen.

Penurunan di India diproyeksikan menjadi kurang curam, dari 762 menjadi 578 juta.

Di Nigeria, sebaliknya, tenaga kerja aktif akan berkembang dari 86 juta hari ini menjadi lebih dari 450 juta pada tahun 2100.

Perubahan demografi ini membuat peneliti memperkirakan akan ada perbedaan pengaruh ekonomi antarnegara.

Mereka memperkirakan pada tahun 2050 produk domestik bruto Cina akan menyusul Amerika Serikat, tetapi kembali ke tempat kedua pada tahun 2100.

PDB India akan naik untuk mengambil tempat nomor tiga, sementara Perancis, Jerman, Jepang dan Inggris akan tetap di antara 10 ekonomi terbesar di dunia.

ILUSTRASI Penduduk India
ILUSTRASI Penduduk India (ABC News/James Bennet)

Baca: Konflik China dengan India Baru Permulaan, Laksamana AS Sebut Tiongkok Ingin Kuasai Kutub Utara

Brasil diproyeksikan turun dari peringkat kedelapan hari ini ke urutan 13, dan Rusia dari peringkat 10 hingga 14.

Italia dan Spanyol masing-masing turun dari 15 ke 25 dan ke 28.

Indonesia bisa menjadi ekonomi terbesar ke-12 secara global, sementara Nigeria - saat ini ke-28 - diproyeksikan akan masuk 10 besar.

"Pada akhir abad ini, dunia akan menjadi multipolar, dengan India, Nigeria, Cina, dan Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan," kata Richard Horton, yang menggambarkan penelitian tersebut sebagai garis besar "pergeseran radikal dalam kekuatan geopolitik."

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved