TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hasil penelitian yang diterbitkan The Lancet, Rabu (15/7/2020) menunjukkan adanya kemungkinan pergeseran geopolitik pada akhir abad ini.
Diberitakan Al Jazeera, India dan Nigeria bahkan diperkirakan menjadi kekuatan baru, di samping China dan Amerika Serikat.
Perubahan peta geopolitik itu tak lepas dari berubahnya demografi dunia.
Jurnal tersebut menyebutkan populasi penduduk di 20 negara akan mengalami penyusutan yang drastis.
Sementara Afrika Sub-Sahara, akan bertambah tiga kali lipat menjadi sekitar tiga miliar orang.
Nigeria saja berkembang menjadi hampir 800 juta pada tahun 2100, nomor dua setelah India yang hanya 1,1 miliar.
Baca: Bukan Bertambah Banyak, Ilmuwan Prediksi Jumlah Penduduk China Bakal Menyusut Setengah pada 2100
Ketika kesuburan turun dan harapan hidup meningkat di seluruh dunia, jumlah anak balita diperkirakan akan menurun lebih dari 40 persen, dari 681 juta pada 2017 menjadi 401 juta pada 2100.
Di sisi lain, 2,37 miliar orang, lebih dari seperempat populasi global, akan berusia lebih dari 65 tahun saat itu.
Jumlah mereka yang berusia di atas 80 akan bertambah dari sekitar 140 juta hari ini menjadi 866 juta.
Penurunan tajam dalam jumlah dan proporsi populasi usia kerja juga akan menimbulkan tantangan besar di banyak negara.
"Masyarakat akan berjuang untuk tumbuh dengan lebih sedikit pekerja dan pembayar pajak," kata Stein Emil Vollset, seorang profesor di IHME.
Jumlah orang usia kerja di Cina, misalnya, akan turun drastis dari sekitar 950 juta saat ini menjadi hanya lebih dari 350 juta pada akhir abad ini.
Baca: Main Gim 22 Jam Sehari Selama Sebulan, Seorang Remaja di China Terkena Stroke
Angka tersebut menunjukkan penurunan 62 persen.
Penurunan di India diproyeksikan menjadi kurang curam, dari 762 menjadi 578 juta.
Di Nigeria, sebaliknya, tenaga kerja aktif akan berkembang dari 86 juta hari ini menjadi lebih dari 450 juta pada tahun 2100.
Perubahan demografi ini membuat peneliti memperkirakan akan ada perbedaan pengaruh ekonomi antarnegara.
Mereka memperkirakan pada tahun 2050 produk domestik bruto Cina akan menyusul Amerika Serikat, tetapi kembali ke tempat kedua pada tahun 2100.
PDB India akan naik untuk mengambil tempat nomor tiga, sementara Perancis, Jerman, Jepang dan Inggris akan tetap di antara 10 ekonomi terbesar di dunia.
Baca: Konflik China dengan India Baru Permulaan, Laksamana AS Sebut Tiongkok Ingin Kuasai Kutub Utara
Brasil diproyeksikan turun dari peringkat kedelapan hari ini ke urutan 13, dan Rusia dari peringkat 10 hingga 14.
Italia dan Spanyol masing-masing turun dari 15 ke 25 dan ke 28.
Indonesia bisa menjadi ekonomi terbesar ke-12 secara global, sementara Nigeria - saat ini ke-28 - diproyeksikan akan masuk 10 besar.
"Pada akhir abad ini, dunia akan menjadi multipolar, dengan India, Nigeria, Cina, dan Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan," kata Richard Horton, yang menggambarkan penelitian tersebut sebagai garis besar "pergeseran radikal dalam kekuatan geopolitik."
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)